AS Kirim Ribuan Tentara ke Tetangga RI, Siaga Perang Dunia?
Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) mengirim ribuan tentara ke Filipina. Keduanya memulai latihan perang besar-besaran, yang dinamai Balikatan atau berarti "bahu-membahu" dalam bahasa Tagalog, Senin (28/3/2022).
Latihan perang diikuti hampir 9.000 tentara dari angkatan laut hingga angkatan udara. AS sendiri mengerahkan 5.100 personel militer.
Latihan ini dilaporkan akan mencakup manuver tembakan langsung, serangan pesawat, perang kota dan pendaratan. Lokasinya berada di Filipina Utara dekat perbatasan laut dengan Taiwan.
"Militer AS dan Angkatan Bersenjata Filipina akan berlatih bersama untuk memperluas dan memajukan taktik, teknik, dan prosedur bersama yang memperkuat kemampuan respons dan kesiapan kami untuk tantangan dunia nyata," kata Komandan Umum Divisi Marinir ke-3 AS, Mayor Jenderal Jay Bargeron, dikutip dari Associated Press (AP).
"Aliansi kami tetap menjadi sumber utama kekuatan dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik," tambahnya.
Balikatan pertama kali dilakukan di 1991. Ini didasarkan pada Perjanjian Pertahanan Bersama tahun 1951, yang mengikat AS dan Filipina untuk saling membantu jika terjadi serangan.
"Ini untuk pertahanan bersama, tidak pernah untuk pelanggaran," kata Juru Bicara Militer Filipina Kolonel Ramon Zagala.
"Aliansi perjanjian itu menyatakan secara formal rasa persatuan dan tekad kami untuk saling membela melawan serangan bersenjata eksternal, sehingga tidak ada agresor potensial yang mendapat kesan bahwa salah satu dari mereka berdiri sendiri," jelasnya.
Sementara itu, beberapa manuver juga akan dilakukan di provinsi pulau barat Filipina, Palawan. Wilayah itu menghadap Laut China Selatan (LCS) yang disengketakan dengan China.
China selama ini sudah mengklaim hampir seluruh wilayah LCS. Yakni sekitar 90% yang meliputi area seluas sekitar 3,5 juta kilometer persegi (1,4 juta mil persegi), dengan konsep sembilan garis putus-putus (nine-dash line).
Klaim teritorial sepihak tersebut tumpang tindih dengan klaim beberapa negara ASEAN dan Taiwan. Selain dengan China, LCS sendiri berbatasan dengan Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam.
Belum tahu bagaimana komentar China terkait latihan militer yang diagendakan berakhir 8 April itu. AP menulis China kemungkinan tidak akan menyukai hal ini karena berdekatan dengan wilayah yang diklaimnya baik Taiwan maupun LCS.
(tfa/sef)