
RI Taklukan Krisis, Tapi Sri Mulyani Umbar Masalah Baru Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan, Indonesia dan beberapa negara lain telah pulih dari pandemi Covid-19, bahkan telah menyentuh level sebelum pandemi.
Sayangnya, kini seluruh dunia malah menghadapi dampak rambatan dari tensi geopolitik perang Rusia dan Ukraina. Terlihat kini beberapa harga komoditas telah merangkak naik.
Sri Mulyani menjelaskan, dampak pandemi Covid-19 sangat luar biasa mengubah aktivitas perekonomian secara fundamental. Setelah dua setengah tahun pandemi, seluruh dunia termasuk Indonesia berusaha untuk pulih, bukan hanya dari sisi kesehatan, namun juga dari sisi ekonomi.
Tantangan Indonesia dan banyak negara lain saat ini adalah kenaikan harga komoditas dan tingginya inflasi.
"Indonesia dan beberapa negara lain sudah mencapai pemulihan seperti pra pandemi. Tren kenaikan harga komoditas yang saat ini membawa dampak terhadap pemulihan dan memberikan tekanan pada inflasi," jelas Sri Mulyani dalam webinar PPP Day, Senin (28/3/2022).
Kendati demikian, kata Sri Mulyani tingkat inflasi di Indonesia masih relatif rendah. Untuk merespon ini, Indonesia bersama pemerintah lain di seluruh dunia akan lebih terukur dalam memutuskan kebijakan fiskal, moneter, dan ekonomi makro.
Situasi yang saat ini dihadapi oleh banyak negara maju berupa inflasi yang sangat tinggi misalnya Amerika Serikat, Uni Eropa, terpaksa mengadopsi kebijakan moneter yang lebih ketat.
"Akibatnya akan banyak menimbulkan komplikasi pada proses pemulihan di banyak negara di dunia," tutur Sri Mulyani.
Indonesia, kata Sri Mulyani akan terus bekerja keras untuk mengarungi semua tugas dan kewajiban yang penuh tantangan ini, baik yang berasal dari Covid-19 itu sendiri maupun dari tensi , geopolitik, dan kebijakan lingkungan, yang lebih terukur.
(cap/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lonjakan Harga Barang, "Badai Ancaman Baru" Dunia