Harga Wajar Pertamax Rp 16.000, Pertamina Bisa Nombok Rp 26 T

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Senin, 28/03/2022 12:29 WIB
Foto: Pertamina Sudah Salurkan Biosolar di 5518 SPBU Seluruh Indonesia (Dok. Pertamina)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) harus siap menerima kerugian yang membengkak dari menjual Bahan Bakar Minyak (BBM) Non-Subsidi, khususnya RON 92 atau Pertamax. Pasalnya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memperkirakan harga keekonomian Pertamax pada April 2022 bisa tembus Rp 16.000 per liter.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan, dengan mempertimbangkan harga minyak Maret yang lebih tinggi dibanding Februari, maka pemerintah memprediksi harga keekonomian Pertamax April akan lebih tinggi lagi dari harga batas atas bensin RON 92 di Maret yang diperkirakan sebesar Rp 14.526 per liter.

Di sisi lain, harga jual Pertamax oleh PT Pertamina (Persero) hingga kini masih ditahan pada Rp 9.000 per liter. Artinya ada selisih Rp 5.526 per liter. Jika jadi naik ke Rp 16.000, "tombokan" Pertamina menjadi Rp 7.000 per liter.


Sebagai gambaran, rata-rata konsumsi Pertamax mencapai 13% dari konsumsi nasional. Dengan kontribusi tersebut, konsumsi Pertamax pada tahun 2021 diperkirakan sebesar 3,78 kiloliter (KL). Angka tersebut didapat dari berdasarkan data realisasi 2021, konsumsi Pertalite sebesar 23 juta (KL) setara 79% di antara jenis bensin lainnya seperti Pertamax, Pertamax Turbo, dan Premium. Sehingga didapatkan penjualan bensin 2021 mencapai 29,1 juta KL.

Dengan gambaran konsumsi Pertamax nasional, Pertamina bisa mencapai kerugian hingga Rp 20 triliun hingga Rp 21 triliun dengan harga keekonomian Rp 14.526 per liter. Jika harga Pertamax ikut melambung hingga Rp 16.000 per liter, rugi makin dalam dan mencapai Rp 25 triliun hingga Rp 26,5 triliun.

Sebagai perbandingan, harga jual BBM RON 92 di SPBU saat ini bervariasi tergantung para badan usaha, rata-rata di kisaran Rp 12.000 - Rp 13.000 per liter untuk non-Pertamina.

Shell Indonesia misalnya, per 1 Maret 2022, harga bensin Shell Super (RON 92) dibanderol Rp 12.990 per liter, BP-AKR menjual bensin BP 92 (RON 92) pada harga Rp 12.500 per liter.

Adapun untuk jenis bensin dengan nilai oktan di atas 92 bisa mencapai Rp 13.500 - Rp 14.500 per liter.

Hingga akhir Maret 2022, harga minyak mentah dunia sendiri telah berada di atas US$ 100 per barel, demikian juga dengan harga minyak mentah Indonesia atau ICP. Adapun ICP pada Maret per tanggal 24 tercatat di level US$ 114,55 per barel.

Konflik antara Ukraina dan Rusia menjadi salah satu faktor yang mendorong harga minyak naik signifikan. Pasalnya, pasokan dari Rusia dan Kazakhstan terganggu akibat kerusakan pipa Caspian Pipeline Consortium yang berdampak pada berkurangnya pasokan ke Uni Eropa. Sehingga sangat berpengaruh pada harga BBM di dalam negeri.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pertamina Masih Akan Tingkatkan Pasokan BBM 5 Tahun Ke Depan