136 Anak Tewas Hingga Kyiv Batalkan Perpanjangan Jam Malam
Jakarta,CNBC Indonesia - Sejak dimulainya invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari lalu, setidaknya tercatat sudah ada 136 anak yang tewas dalam tragedi tersebut.
Sementara sebanyak 199 lainnya mengalami luka, demikian kata pejabat Ukraina, dikutip dari CNN Internasional, Sabtu (26/3/2022).
Pernyataan itu mengatakan seorang anak berusia 9 tahun, 11 tahun dan 13 tahun semuanya tewas dalam seminggu terakhir akibat penembakan oleh militer Rusia.
Dari jumlah mereka yang tewas, 64 di antaranya berada di Kyiv. Dalam pernyataan tersebut, menambahkan bahwa 570 fasilitas pendidikan juga telah rusak, dengan 73 bangunan hancur total.
Meski demikian, CNN Internasional tidak dapat memverifikasi angka-angka ini secara independen.
Namun, kantor kejaksaan mengatakan data ini tidak konklusif, karena tidak mungkin untuk memeriksa lokasi penembakan di daerah permusuhan aktif dan di wilayah yang diduduki sementara.
Pada perkembangan lain, Walikota Kyiv Vitali Klitschko membatalkan perpanjangan jam malam di ibu kota Ukraina tersebut, Sabtu (26/3/2022).
Dalam sebuah pernyataan di Telegram, Klitschko sebelumnya mengatakan jam malam direncanakan akan dimulai Sabtu pukul 8 malam. Dan berlaku sampai jam 7 pagi pada hari Senin (28/3).
"Waktu jam malam akan tetap normal - dari 20:00 hingga 7:00 [8:00 malam hingga 7:00 pagi waktu setempat]," kata Klitschko, dikutip CNN Internasional.
"Dimungkinkan untuk bergerak di sekitar ibu kota dan wilayah pada Minggu sore," imbuhnya.
Sebelumnya, dalam sebuah pernyataan di Telegram, Klitschko mengatakan jam malam akan dimulai hari ini pukul 8 malam waktu setempat. Jam malam tersebut akan berlangsung hingga pukul 7 pagi pada hari Senin (28/3).
"Sesuai keputusan komando militer, jam malam di Kyiv dan kawasan akan diperkuat lagi," katanya.
Dia juga sebelumnya mengatakan hanya kendaraan dengan izin khusus yang dapat beroperasi selama jam malam.
Lalu, penduduk kota juga hanya dapat pergi ke tempat penampungan ketika alarm berbunyi.
"Angkutan umum, toko, apotek, dan SPBU tidak akan beroperasi," tuturnya. Namun, kebijakan ini kemudian dibatalkan tanpa menyebutkan alasannya.
(vap/vap)