Titah Jokowi Kepada Erick: Copot Bos BUMN yang tidak Taat!

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir untuk tidak segan mengganti para direksi perusahaan pelat merah yang tidak patuh terhadap hal-hal yang sudah disepakati bersama.

Hal tersebut dikemukakan Jokowi saat memberikan pengarahan kepada para gubernur, bupati, dan wali kota tentang Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia dalam tayangan Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (25/3/2022).

"Jika ada yang tidak taat pada yang kita sepakati, BUMN, saya sampaikan ke menteri BUMN, dah ganti dirut-nya. Ganti. Ngapain kita?," kata Jokowi.

Pernyataan Jokowi ini keluar karena merasa jengkel dengan membanjirnya produk impor di dalam negeri. Kepala negara menyebut, anggaran pengadaan barang dan jasa pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan BUMN kerap digunakan untuk produk impor.

Jokowi merinci, anggaran pengadaan barang dan jasa pemerintah pusat mencapai Rp 526 triliun, pemerintah daerah Rp 535 triliun, dan BUMN Rp 420 triliun. Dana tersebut, bisa digunakan untuk membeli produk dalam negeri.

"Kalau kita gunakan, kita enggak usah muluk-muluk dibelokkan 40% saja, 40% saja itu bisa men-trigger growth ekonomi kita yang pemerintah dan pemerintah daerah bisa 1,71%, BUMN 0,4%," katanya.

Maka dari itu, Jokowi ingin agar sebagian anggaran pengadaan baran dan jasa bisa dialokasikan untuk barang-barang yang diproduksi dalam negeri. Menurut mantan gubernur DKI Jakarta itu, industri dalam negeri tidak kalah kualitasnya dengan luar negeri.

"Saya ingin memastikan implementasi kebijakan itu segera di lapangan. [...] Menteri Keuangan, BPKP betul-betul mengawasi sudah berapa transaksi yang ada. Lapor harian ke saya," tegasnya.

Baca: Dunia Pusing Harga BBM Meroket, RI Gimana Pak Jokowi?

(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gaya Jokowi Cek Produk-produk Senjata Hingga Bom Defend ID