Internasional

Ngeri! Uji Coba Rudal Korut Bikin Negara Lain Ketar-ketir

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
24 March 2022 20:45
This photo provided by the North Korean government Thursday, Sept. 16, 2021, shows a test missile launched from a train on Sept. 15, 2021, in an undisclosed location of North Korea. North Korea says it succeeded in launching ballistic missiles from a train for the first time in part of continuing efforts to bolster its “war deterrence,” a day after the two Koreas tested-fired missiles hours apart. Independent journalists were not given access to cover the event depicted in this image distributed by the North Korean government. The content of this image is as provided and cannot be independently verified. Korean language watermark on image as provided by source reads:
Foto: AP/

Jakarta, CNBC Indonesia - Korea Utara 'nekat' melakukan uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) terbesar yang pernah dilakukannya pada Kamis (24/3/2022). Ini akan menjadi peluncuran pertama dengan kemampuan penuh dari rudal terbesar negara bersenjata nuklir itu sejak 2017.

Selain itu, peluncuran kali ini juga merupakan langkah besar dalam pengembangan senjata Korut. Apalagi, Korut diketahui menjadi salah satu negara yang memiliki senjata nuklir.

Kembalinya Korut dalam uji coba senjata senjata menimbulkan masalah keamanan nasional baru bagi beberapa pihak. Kondisi itu juga menghadirkan tantangan bagi pemerintahan konservatif Korea Selatan di masa depan.

"Peluncuran ini merupakan pelanggaran berani terhadap beberapa resolusi Dewan Keamanan PBB dan secara tidak perlu meningkatkan ketegangan dan berisiko mengganggu stabilitas situasi keamanan di kawasan itu," kata Sekretaris Gedung Putih Jen Psaki, dikutip dari Reuters, Kamis (24/3/2022).

"Pintu diplomasi belum ditutup, Pyongyang harus segera menghentikan tindakan destabilisasinya." imbuhnya

Korut diketahui telah menunda uji coba ICBM dan nuklirnya sejak 2017. Tapi mereka mempertahankan senjata yang diperlukan untuk pertahanan diri.

Pyongyang mengatakan bahwa tawaran diplomatik AS tidak tulus selama Washington dan sekutunya mempertahankan 'kebijakan bermusuhan' seperti sanksi dan militer.

Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengutuk peluncuran itu dan menyebutnya sebagai pelanggaran moratorium peluncuran ICBM yang dijanjikan oleh Kim Jong Un sendiri kepada komunitas internasional.

Peluncuran rudal kali ini juga merupakan ancaman serius bagi semenanjung Korea, kawasan dan komunitas internasional, dan jelas merupakan pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB, tambah Moon, yang akan meninggalkan jabatannya pada Mei mendatang.

Sementara menurut Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, peluncuran rudal terbaru adalah tindakan kekerasan yang tidak dapat diterima.

Pihak berwenang Jepang mengatakan peluncuran itu merupakan tipe baru ICBM yang dapat terbang selama sekitar 71 menit ke ketinggian sekitar 6.000 km dan jangkauan 1.100 km dari lokasi peluncurannya.

Rudal tersebut mendarat di dalam zona ekonomi eksklusif (ZEE) Jepang, 170 km barat prefektur utara Aomori.

 


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Korut Mulai Aktif Uji Coba Rudal Balistik, Mau Ikut Perang?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular