
Potret Tentara Pro Rusia Bajak Gudang Senjata Ukraina
Republik Rakyat Donetsk yang memproklamirkan diri sendiri mengambil kendali atas kota Marinka di wilayah Donetsk.

Seorang anggota pasukan pro-Rusia berseragam menangani mortir di depot senjata miik Ukraina, di kawasan Marinka, Donetsk, Ukraina, Selasa (22/3/2022). Republik Rakyat Donetsk yang memproklamirkan diri sendiri mengambil kendali atas kota Marinka di wilayah Donetsk. (REUTERS/Alexander Ermochenko)

Marinka, yang merupakan sebuah kota kecil dan pusat administrasi wilayah Marinka, sebelumnya merupakan posisi pertempuran angkatan bersenjata Ukraina menurut Kementerian Pertahanan Rusia. (Joint Forces Operation via REUTERS)

Militan pro-Rusia mengatakan ada kebuntuan dengan pasukan Ukraina untuk wilayah tersebut, dan mereka telah merebut senjata dan amunisi yang ditinggalkan oleh pasukan Ukraina. (REUTERS/Alexander Ermochenko)

Rusia mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina pada 24 Februari dalam apa yang disebutnya operasi khusus. Tujuannya untuk menurunkan kemampuan militer negara tetangganya dan membasmi orang-orang yang disebutnya nasionalis berbahaya. REUTERS/Alexander Ermochenko

Pasukan Ukraina telah melakukan perlawanan keras, dan Barat telah memberlakukan sanksi besar-besaran terhadap Rusia dalam upaya untuk memaksanya menarik pasukannya. REUTERS/Alexander Ermochenko

Perang sejauh ini telah menggusur hampir seperempat dari 44 juta orang Ukraina, termasuk sekitar 3,5 juta - setengah dari mereka anak-anak - yang telah melarikan diri ke luar negeri. REUTERS/Alexander Ermochenko

Kantor Hak Asasi Manusia PBB di Jenewa mengatakan pada hari Selasa bahwa pihaknya telah mencatat 953 kematian warga sipil dan 1.557 terluka sejak 24 Februari. Kremlin membantah menargetkan warga sipil. REUTERS/Alexander Ermochenko