
Ini Biang Kerok Pengeboran Minyak RI Lesu Saat Harga Meroket

Jakarta, CNBC Indonesia - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengakui bahwa progres pengeboran sumur migas di awal tahun ini masih rendah. Hal ini disebabkan oleh beberapa kendala, seperti misalnya faktor cuaca hingga ketersediaan rig pengeboran di lapangan.
Kepala Divisi Operasi Pengeboran dan Perawatan Sumur SKK Migas, Surya Widyantoro mengatakan bahwa realisasi pengeboran sumur di awal tahun masih belum sesuai harapan. Sekalipun harga minyak mentah dunia saat ini telah tembus di atas US$ 100 per barel.
"Terlihat Januari sampai Maret kita belum bisa mencapai realisasi itu dengan berbagai kendala," kata dia dalam acara Drilling Summit Tahun 2022, Kamis (24/3/2022).
Menurut Surya faktor cuaca di lapangan menyebabkan lokasi pengeboran susah dilewati peralatan berat. Selain itu, hasil pengeboran dari 1 rig yang masih menemui kendala pada saat mobilisasi ataupun pada saat operasional.
"Karena kita ngebor kan di bawah tanah masih ada risiko meskipun itu sumur pengembangan," ujarnya.
Seperti diketahui, upaya pemerintah untuk mengejar target produksi minyak dan gas bumi pada 2022 ini cukup menantang. Pasalnya realisasi produksi minyak di awal tahun ini masih rendah dari target yang dicanangkan.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto sebelumnya mengatakan kondisi ini terjadi lantaran beberapa faktor seperti adanya gangguan produksi yang tidak direncanakan (unplanned shutdown). Terutama yang terjadi di Blok Rokan dan Blok Cepu yang merupakan blok andalan produksi minyak nasional.
Kemudian, masalah percepatan perizinan hingga ketersediaan rig pengeboran di lapangan. Beberapa faktor tersebut cukup signifikan dalam mempengaruhi capaian produksi minyak di awal tahun ini.
"Banyak hal yang kita butuhkan percepatan perizinan hingga kecukupan rig," kata Dwi dalam acara Drilling Summit Tahun 2022, Rabu (23/3).
Dwi mencatat rig pengeboran yang beroperasi saat ini setidaknya jumlahnya mencapai 34 unit. Rig pengeboran tersebut terdiri dari 25 unit rig darat (onshore) dan 9 unit rig laut (offshore).
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sinyal Migas RI Bangkit, Pengeboran Cetak Rekor dalam 5 Tahun