Internasional

Pak Jokowi, Ukraina Minta RI Larang Putin ke Bali

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
Kamis, 24/03/2022 10:20 WIB
Foto: Presiden Indonesia Joko Widodo dan Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan di sela-sela KTT ASEAN-Rusia di Singapura, 14 November 2018. Sputnik / Alexei Druzhinin / Kremlin via REUTERS

Jakarta, CNBC Indonesia - Ukraina merespon kemungkinan kedatangan Vladimir Putin ke Bali. Duta Besar Vasyl Hamianin meminta RI menolak kedatangan Presiden Rusia itu.

"Kami menyerukan kepada semua negara demokratis dan semua orang yang memiliki niat baik untuk membantu menyelamatkan dunia dari diktator Putin yang kejam dan agresif serta berkontribusi dengan cara apa pun untuk mengakhiri kejahatan perang yang dilakukan oleh tentara Rusia terhadap penduduk sipil Ukraina," katanya dalam pesan singkat ke CNBC Indonesia, Kamis (24/3/2022).

"Boikot Rusia dan Putin dalam semua platform internasional, pertemuan dan pertemuan tingkat tinggi, akan menjadi langkah nyata untuk mengakhiri situasi di Ukraina dan ... membawa perdamaian, stabilitas, dan pembangunan kembali ke setiap negara di Bumi."


Sebelumnya, kemungkinan kedatangan Putin disebutkan Duta Besar Rusia di Jakarta, Lyudmila Vorobieva. Pemimpin 69 tahun itu akan hadir langsung di KTT G20, akhir 2022 ini.

"Sejauh ini dia (Putin) mau datang ke KTT G20. Tapi tergantung pada situasi," katanya dalam konferensi pers Rabu sore.

Sebelumnya desakan Rusia dikeluarkan dari G20 muncul. Ini akibat serangan negeri itu ke Ukraina sejak 24 Februari.

Untuk hal itu, China kembali pasang badan untuk Rusia. Negeri Presiden Xi Jinping itu menolak seruan mengeluarkan Rusia dari G20.

China mengatakan tidak ada anggota G20 yang memiliki hak mengusir negara lain. Wang meminta ke G20 agar mempraktekkan multilateralisme, memperkuat solidarias dan kerja sama.

"Rusia adalah anggota penting," kata kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin, dikutip CNN International.


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Putin Ragukan Ancaman Trump & Pilih Lanjut Perangi Ukraina