
WHO Bawa Kabar Nggak Enak Lagi soal Covid-19, Ada Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kembali melaporkan kenaikan kasus Covid-19 mingguan, untuk dua pekan berturut-turut. Di pekan 14 hingga 20 Maret, lembaga PBB itu mencatat kenaikan 7% kasus Covid di seluruh dunia, dibanding pekan sebelumnya.
"Ada lebih dari 12 juta kasus dan 33.000 kematian," tulis WHO di websitenya, dikutip Kamis (24/3/2022).
Di tingkat regional, jumlah kasus baru mingguan meningkat di kawasan Pasifik Barat (+21%). Namun kasus menurun di Mediterania Timur (-41%), Afrika (-33%), Asia Selatan-Timur (-23%) dan Amerika (-17%).
"Pada 20 Maret 2022, lebih dari 468 juta kasus yang dikonfirmasi dan lebih dari 6 juta kematian telah dilaporkan secara global," tulis WHO lagi.
Sementara itu kasus Covid-19 saat ini mengalami kenaikan di Eropa. Setelah sebulan lebih kasus menurun, kini negara seperti Jerman, Inggris, dan Prancis kembali mencatat kenaikan infeksi.
Jerman pada pekan kemarin misalnya mencatat hampir 300.000 kasus baru. Hal senada juga terjadi di Inggris, di mana pekan lalu negara itu mencatat 90.000 an kasus sehari.
Ada sejumlah hal yang menyebabkan ini terjadi. Sejumlah ahli menyalahkan pemerintah karena terlalu cepat melonggarkan pembatasan.
Apalagi dengan kemunculan son of Omicron, BA.2, yang sulit dideteksi dan mendominasi Eropa. Belum lagi fakta kekebalan vaksin berkurang.
"Negara-negara di mana kami melihat peningkatan tertentu adalah Inggris, Irlandia, Yunani, Siprus, Prancis, Italia, dan Jerman," tegas Direktur WHO Eropa Hans Kluge, dikutip dari France 24, Selasa (22/3/2022).
"Negara-negara itu mencabut pembatasan secara brutal, dari terlalu banyak menjadi terlalu sedikit."
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article WHO Serang Data Covid China, Ada Apa Xi Jinping?