
Nambah Lagi, Perusahaan India Beli Minyak Murah Rusia

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah dua perusahaan minyak dan gas bumi (migas) asal India, yakni Indian Oil Corp (IOC) dan Hindustan Petroleum memutuskan untuk membeli harga minyak murah Rusia karena mendapatkan diskon besar, kini bertambah lagi perusahaan India yang juga memutuskan membeli minyak Rusia.
Kali ini perusahaan kilang minyak swasta India, Nayara Energy, juga telah membeli minyak asal Rusia. Nayara membeli sekitar 1,8 juta barel minyak Ural asal Rusia dari trader Trafigura, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (23/03/2022). Pembelian ini dilakukan setelah satu tahun perusahaan tidak membeli minyak asal Rusia ini.
Bukan tanpa alasan perusahaan ini membeli minyak asal Rusia. Pasalnya, sebagian saham perusahaan ini juga dimiliki oleh 'raksasa' migas asal Rusia yakni Rosneft.
Seperti diketahui, perusahaan-perusahaan India mengambil minyak Rusia karena tersedia dengan diskon besar setelah beberapa perusahaan dan negara, terutama Amerika Serikat dan Eropa, menghindari pembelian minyak dari Moskow karena sanksi terhadap Rusia atas serangannya ke Ukraina sejak 24 Februari 2022 lalu.
Nayara, di mana pedagang Trafigura dan Bank VTB Rusia juga memiliki saham, mengoperasikan kilang minyak dengan kapasitas 400.000 barel per hari (bph) di Vadinar, negara bagian Gujarat barat, dan sebelumnya membeli minyak Ural pada Maret 2021, menurut data Refinitiv.
Freud yang berbendera Pulau Marshall, dikelola oleh TMS Tanker Ltd dan membawa sekitar 1,14 juta barel minyak Ural, akan mencapai Vadinar pada 30 Maret 2022, sementara Moskovsky Prospect yang memuat 725.380 barel diharapkan tiba pada 17 April 2022, aliran Refinitiv menunjukkan.
India, importir dan konsumen minyak terbesar ketiga di dunia, sebenarnya jarang membeli minyak Rusia karena biaya pengiriman yang tinggi.
Menteri Perminyakan India Hardeep Singh Puri pada pekan lalu mengatakan India sedang dalam pembicaraan dengan pihak berwenang Rusia untuk membeli minyak dan sedang mengevaluasi masalah yang berkaitan dengan asuransi, pengiriman dan pembayaran.
Pembeli Asia dapat secara legal memperdagangkan minyak Rusia, tetapi Amerika Serikat melarang impor minyak Rusia setelah serangan Moskow ke Ukraina, sementara Uni Eropa terpecah atas kemungkinan embargo.
Sebelumnya, Indian Oil Corp (IOC), dikabarkan membeli 3 juta barel minyak Ural Rusia dari pedagang Vitol untuk pengiriman Mei mendatang. Vitol menjual kargo dengan diskon US$ 20 - US$ 25 per barel atas harga minyak Brent, kata salah satu sumber.
Terkait keputusan India untuk membeli minyak Rusia ini, Pemerintah Amerika Serikat pun turut berkomentar.
Menurut Juru Bicara Gedung Putih Jen Psaki, keputusan India untuk membeli minyak Rusia tersebut tidak akan melanggar sanksi AS. Namun pihaknya juga mengingatkan bahwa negara mana pun bisa mematuhi sanksi yang telah diberikan dan direkomendasikan negaranya tersebut.
"Pesan kami kepada negara mana pun adalah tetap mematuhi sanksi yang telah kami berikan dan rekomendasikan," kata Psaki kepada wartawan pada konferensi pers hariannya, Selasa waktu setempat (15/03/2022), dikutip dari the Economic Times.
Ditanya tentang laporan tentang kemungkinan bahwa India dapat menerima tawaran diskon minyak mentah dari Rusia, Psaki berkata, "Saya tidak yakin ini akan melanggar (sanksi) itu."
"Tetapi pikirkan juga di mana Anda ingin berdiri ketika buku-buku sejarah ditulis pada saat ini. Dukungan untuk kepemimpinan Rusia adalah dukungan untuk serangan yang jelas memiliki dampak yang menghancurkan," tambah Psaki.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Deal! India Beli 3 Juta Barel Minyak Rusia