Lagi, Raksasa Migas Eropa Setop Beli Minyak Rusia
Jakarta, CNBC Indonesia - Bertambah lagi perusahaan minyak dan gas bumi (migas) asal Eropa yang memutuskan menghentikan pembelian minyak asal Rusia. Perusahaan migas tersebut yaitu 'raksasa' migas asal Prancis, TotalEnergies.
Mengutip Reuters, TotalEnergies mengatakan pada hari Selasa (22/03/2022) bahwa pihaknya tidak akan memperbarui kontrak pasokan diesel (gasoil) dan minyak mentah Rusia untuk kilangnya di Jerman, tetapi akan mengambil bahan bakar dari Arab Saudi dan minyak mentah melalui Polandia sebagai gantinya.
TotalEnergies tidak akan memperbarui kontrak pasokan minyak mentah untuk kilang Leuna 240.000 barel per hari (bph) di Jerman, yang mendapat pasokan minyak Rusia melalui pipa Druzhba.
'Raksasa' minyak asal Prancis ini telah mendapat kecaman karena tidak mengikuti jejak perusahaan migas asal Eropa lainnya seperti Shell dan BP yang memutuskan untuk mendivestasi aset minyak dan gas di Rusia.
Perusahaan menyebut, sanksi Eropa dan undang-undang Rusia yang mengendalikan investasi asing mencegah TotalEnergies menemukan pembeli non-Rusia untuk asetnya.
"Meninggalkan kepentingan ini tanpa pertimbangan akan memperkaya investor Rusia, bertentangan dengan tujuan sanksi."
TotalEnergies berencana untuk memenuhi 10% pasar gas alam cair (LNG) global pada tahun 2025 sebesar 50 juta ton per tahun. Rusia adalah sumber utama, melalui proyek LNG Yamal dan proyek LNG 2 Arktik yang belum beroperasi.
Perusahaan Prancis itu mengatakan berencana "tidak lagi mencatat cadangan terbukti untuk LNG Arktik 2 dalam laporan keuangannya dan tidak akan menyediakan modal lagi untuk proyek ini."
Sebelumnya, BP menghadapi penurunan nilai aset sebesar US$ 25 miliar untuk keluarnya dari Rusia dan Shell mengalami penurunan lebih dari US$ 3 miliar.
(wia)