Internasional

Biden Sebut Putin Penjahat Perang, Dubes: Sudah 79 Tahun

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
Rabu, 23/03/2022 17:30 WIB
Foto: Duta Besar Rusia Untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva (Tangkapan Layar)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden membuat pernyataan yang membuat Rusia geram. Biden menyebut Presiden Vladimir Putin "penjahat perang" karena serangan Ukraina sejak 24 Februari.

"Saya pikir dia adalah seorang penjahat perang," kata Biden dalam sebuah percakapan dengan wartawan Gedung Putih pada Kamis (17/3/2022) lalu, dikutip dari CNBC International.


Ini merupakan pertama kalinya cap itu diberikan Biden ke Putin. Menurut Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki, pernyataan itu keluar dari hati.

Ia mengatakan pernyataan itu sesuai sikap Putin. Ia, kata Psaki, memang menunjukkan sikap "biadab dari seorang diktator brutal"

Menanggapi hal ini, Duta Besar Rusia di Jakarta, mengatakan perkataan Biden benar-benar di luar norma komunikasi. Baik diplomatik atau internasional.

"Saya bisa katakan mungkin karena Biden sudah berusia 79 tahun, jadi...," kata Vorobieva sambil mengangkat bahunya sambil tertawa kecil setelah konferensi pers Rabu (23/3/2022).

Pernyataan Biden sendiri keluar di pasca dirinya menyetujui paket senjata US$ 800 juta ke Ukraina. Ini merupakan bantuan besar-besaran yang dikirimkan AS ke negeri itu demi melawan serangan Rusia.

Secara rinci AS mengirim 800 sistem anti-pesawat Stinger, 2.000 sistem rudal Javelin, 1.000 senjata anti-armor ringan dan 6.000 sistem anti-armor AT-4.

Ada pula 100 sistem udara tak berawak taktis, 100 peluncur granat, 5.000 senapan, 1.000 pistol dan 400 senapan mesin. Lalu 400 senapan, 20 juta butir amunisi senjata ringan, peluncur granat dan mortir 25.000 set pelindung tubuh, serta 25.000 helm.

Rusia sendiri telah menyerang Ukraina sejak 24 Februari. Ini membuat negara itu menjadi sasaran sanksi sejumlah negara.

Rusia telah dijauhkan dari sistem perbankan global dengan memutusnya dari SWIFT. AS dan sekutu juga telah melarang impor minyak dan gas negeri itu.


(tfa/tfa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Putin Ragukan Ancaman Trump & Pilih Lanjut Perangi Ukraina