
Jembatan Terpanjang RI Ternyata 'Belah' Lautan, Ini Lokasinya

Jakarta, CNBC Indonesia - Pembangunan jembatan terpanjang yang akan menghubungkan Pulau Batam dan Bintan wilayah Kepulauan Riau segera dibangun. Pemerintah Korea Selatan Minat masuk dalam pembangunan jembatan ini.
Wakil Menteri Minister for Land Infrastructure and Transport (MOLIT) Yun Seong - Won, mengatakan Indonesia sama dengan Korea Selatan memiliki kondisi geografis kepulauan. Dia meyakinkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memiliki kemampuan dalam pembangunan jembatan.
"Kami memiliki pengalaman membangun jembatan di atas laut dengan sukses dan memiliki teknologi memadai di bidang jembatan, untuk itu kami berharap bisa ikut berpartisipasi dalam pembangunan Jembatan Batam - Bintan," kata Yun dalam keterangan, saat melakukan pembahasan Kerjasama infrastruktur di Gedung Kementerian PUPR, dikutip Rabu (23/3/2022).
Pemerintah Korea Selatan berharap dapat ikut berpartisipasi dalam pembangunan Jembatan Batam-Bintan ini melalui skema KPBU.
"Setelah kami pelajari, KPBU dengan model MRG kurang lebih sama seperti skema yang kami tawarkan yakni Availability Payment," tambah Wamen Yun
Korea Selatan menyampaikan minat turut serta dalam pembangunan Jembatan Batam-Bintan ini melalui Korean Exim Bank (KEXIM) yang telah mengirimkan surat kepada Menteri PUPR Basuki Hadimuljono pada 22 September 2021 untuk mendanai komponen cable stayed dengan skema KPBU.
Jembatan Batam-Bintan merupakan proyek jembatan bentang panjang dengan teknologi cable stayed dan nantinya akan menjadi jalan tol. Total panjang jembatan dan tol yakni 14,74 km. rencana pendanaan proyek terdiri dari dua skema yakni dukungan pemerintah melalui loan dan Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dengan model Minimum Revenue Guarantee (MRG).
Wakil Menteri PUPR John Wempi Wetipo mengatakan saat tahapan pembangunan masih dalam studi kelayakan, pembebasan lahan, izin lingkungan, penyiapan dokumen lelang, dan penyampaian readiness criteria pada Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).
"Target penyelesaian pekerjaan itu pada Maret 2022," kata Wempi.
Pada market sounding yang dilakukan pada tahun lalu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan nilai proyek jembatan ini ditaksir mencapai Rp 13,66 triliun, diharapkan dibangun pada 2022 ini.
"Batam bintan ini menjadi program prioritas kita menjadi tidak hanya kawasan industri tapi wisata. Saya juga berharap investasi Rp 13 sekian triliun segera bisa ikut berpartisipasi dalam pembangunan Batam - Bintan, bisa menjadikan kawasan ini potensial bagi pengembangan ekonomi dan pariwisata," jelas Basuki dalam 'Market Sounding Proyek KPBU', Kamis (6/5/2021).
Jembatan ini dinilai menjadi yang terpanjang milik RI mencapai 14 kilometer, mengalahkan Jembatan Suramadu yang menghubungkan Surabaya - Madura dengan panjang 5,43 km.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]