Lebih Ngeri Dari Perang, Musuh Baru Ini Gentayangan di AS
Jakarta, CNBC Indonesia - Inflasi tinggi yang menghampiri Amerika Serikat (AS) menjadi perhatian serius bank sentral atau The Fed. Sejumlah tindakan pun akan terus dilakukan agar pemulihan ekonomi yang sedang berjalan tidak terganggu.
"Pasar tenaga kerja sangat kuat, dan inflasi terlalu tinggi," kata Gubernur The Fed Jerome Powell seperti dikutip CNBC International, Selasa (22/3/2022).
Respons tersebut datang setelah sepekan sebelumnya, The Fed telah menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam lebih dari 3 tahun dalam upaya untuk memerangi inflasi yang berjalan pada level tertinggi dalam 40 tahun.
Powell pun menegaskan kenaikan suku bunga akan berlanjut sampai inflasi terkendali. Kenaikan pun bisa lebih tinggi dari 25 basis poin seperti yang telah disetujui sebelumnya. Kebijakan ketat lainnya pun akan terus dipertimbangkan.
"Kami akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan kembalinya stabilitas harga.
Para pejabat The Federal Open Market Committee (FOMC) mengindikasikan kenaikan 25 basis poin kemungkinan terjadi dalam sisa enam pertemuan mereka tahun ini.
Namun, pasar juga melihat peluang kenaikan menjadi 50 basis poin pada pertemuan Mei nanti.
Sebelumnya, Powell mengatakan terdapat sejumlah tekanan dan faktor ekonomi yang muncul, khususnya terkait pandemi Covid-19 yang menyebabkan terganggunya rantai pasok global.
(luc/luc)