Manchester City Jadi Klub Terkaya Dunia, MU Lewat Jauh!

Maesaroh, CNBC Indonesia
23 March 2022 11:15
Kevin de Bruyne merayakan gol saat Manchester City mengalahkan Manchester United 4-1 di Etihad Stadium
Foto: manchester City

Jakarta, CNBC Indonesia - Manchester City ditahbiskan sebagai klub sepak bola paling kaya sejagat versi Deloitte Football Money League. Ini adalah kali pertama klub asuhan Manajer Josep 'Pep' Guardiola tersebut menyabet klub terkaya sejagat sejak Deloitte Football Money League dirilis 25 tahun lalu.

Dengan pendapatan sebesar 644,9 juta euro atau sekitar Rp 10,3 triliun, The Citizens menggeser Barcelona yang menguasai takhta klub terkaya dalam dua musim terakhir.

Pundi-pundi pendapatan tersebut dikumpulkan mulai dari sponsor, tiket pertandingan, hingga perolehan hak siar. Klub milik Abu Dhabi United Group tersebut menjadi satu-satunya klub dari Liga Inggris yang ada di empat besar. Manchester City mengalahkan raksasa-raksasa Eropa lain seperti Real Madrid, Bayern Muenchen, dan Barcelona.



Di bawah Manchester City terdapat pemuncak klasemen La Liga Spanyol, Real Madrid. Pemilik 13 gelar Liga Champions tersebut mengumpulkan pendapatan sebesar 640,7 juta euro pada musim 2020/2021 atau sekitar Rp 10,2 triliun.

Tempat ketiga ada jawara 31 kali Bundesliga Jerman, Bayern Muenchen. Klub yang berdiri pada tahun 1900 tersebut meraup pendapatan sebesar 611,4 juta euro atau Rp 9,74 triliun.

Barcelona yang tahun lalu ada di nomor satu kini berada di posisi empat dengan pundi-pundi mencapai 582,1 juta euro atau sekitar Rp 9,3 triliun. Posisi ini menyamai musim 2013/2014 dan menjadi yang terendah sejak 2004/2005 yakni posisi enam.

Melengkapi lima besar klub terkaya ada Si Setan Merah Manchester United dengan pendapatan 558 juta euro, atau sekitar Rp 8,89 triliun.

Dari 20 besar klub terkaya pada musim 2020/2021, ada 11 klub dari Premier League termasuk Wolverhampton Wanderers. Klub asuhan Bruno Lage tersebut ada di posisi 17 dengan pundi pundi kekayaan 219,2 juta euro. 

Sementara itu, Chelsea yang dulu dimiliki taipan Rusia Roman Abramovich ada di posisi delapan dengan pendapatan 493,1 juta euro.

Berikut 20 besar klub dengan pendapatan tertinggi musim 2020/2021
1. Manchester City
Pendapatan 644,9 juta euro naik 17% dari musim sebelumnya
2. Real Madrid
Pendapatan 640,7 juta euro, turun 7%
3. Bayern Muenchen
Pendapatan 611,4 juta, turun 4%
4. Barcelona
Pendapatan 582,1 juta euro, turun 18%
5. Manchester United
Pendapatan, 558 juta euro, turun 4%
6. Paris Saint-Germain
Pendapatan 556,2 juta, naik 3%
7. Liverpool
Pendapatan 550,4 juta, turun 1%
8. Chelsea
Pendapatan 493,1 juta, naik 5%
9. Juventus
Pendapatan 433,5 juta, naik 9%
10. Tottenham Hotspur
Pendapatan 406,2 juta, turun 9%

11. Arsenal

Pendapatan 366,5 juta, turun 6%

12. Borussia Dortmund
Pendapatan 337,6 juta, turun 8%
13. Atletico Madrid
Pendapatan 332,8 juta, tetap
14. Inter
Pendapatan 330,9 juta, naik 14%
15. Leicester City
Pendapatan 255,5 juta, naik 49%

Pandemi Covid-19 yang dimulai sejak Maret 2020 telah meluluhlantakkan sendi-sendi bisnis, termasuk bisnis sepak bola. Deloitte mencatat klub-klub sepak bola akan kehilangan pendapatan sampai 2 miliar euro atau hampir Rp 32 triliun hingga akhir musim 2020/2021 akibat pandemi.

Penurunan pendapatan disebabkan dilarangnya penonton ke stadion hingga tidak adanya pertandingan sepanjang Maret-April 2020. Pada musim 2019/2020, total pendapatan klub mencapai 8,2 miliar euro, turun 12% dibandingkan musim sebelumnya. Penurunan terbesar datang dari hak siar yakni 937 juta euro serta 257 juta dari penerimaan matchday. Deloitte memperkirakan pendapatan klub-klub sepakbola akan menembus rekor hingga 10 miliar euro pada musim 2021/2022 setelah lesu musim lalu.


"Dampak Covid membuat jumlah penonton berkurang drastis. Penerimaan dari matchday menjadi yang terendah dalam 25 tahun terakhir terakhir," tulis Deloitte.

Kendati Covid-19 masih menghantui sepak bola, Manchester City tetap mampu mengumpulkan pundi-pundi secara signifikan. Pada musim 2020/2021, klub yang diambil alih miliarder Uni Emirat Arab Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan pada 2008 tersebut mampu meningkatkan pendapatan 17% lebih menjadi 644,9 juta euro dari 549,2 juta euro. Posisi mereka melompat dari enam pada musim 2019/2020 ke urutan teratas pada musim 2020/2021.

Padahal, Manchester City baru masuk dalam daftar 20 klub terkaya di dunia pada musim 2003/2004. Saat itu, klub yang bermarkas di Etihad Stadium tersebut ada di posisi 16 dengan pendapatan 93,5 juta euro. Musim itu juga menandai kembalinya Manchester City ke kancah Eropa setelah absen 25 tahun.

Klub yang berdiri pada tahun 1880 tersebut sempat terdepak dari daftar 20 klub terkaya pada musim 2006/2007 tetapi dengan cepat merangsek ke 10 besar bahkan menjadi langganan enam besar sejak musim 2012/2013.


Dengan melihat data musim 2003/2004, Manchester City baru mengumpulkan pundi-pundi sekitar 93,5 juta berarti klub tersebut sudah mampu melipatgandakan pendapatan mereka hampir tujuh kali lipat dalam waktu 17 tahun.

Kenaikan pendapatan tersebut juga dibarengi prestasi di lapangan. Klub yang identik dengan warna biru tersebut menjuarai Liga Inggris lima kali dan dua Piala FA sepanjang 2010-2021.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular