RI Mau Jadi Raja Baterai, Ini Rencana Erick Soal Mitra BUMN
Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia bercita-cita untuk menjadi 'raja' baterai lithium untuk kendaraan listrik (electric vehicle/ EV). Untuk mewujudkan hal itu, pemerintah mendorong agar ada kerja sama dengan sejumlah negara, tidak hanya dengan satu negara.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, pemerintah tidak mendikotomi kerja sama hanya dengan satu negara untuk pembangunan pabrik baterai EV, karena pada akhirnya pemerintah harus memastikan pembukaan lapangan kerja lebih luas bagi warga Indonesia.
Dia memaparkan, Indonesia kini melibatkan mitra dari perusahaan beberapa negara seperti LG asal Korea Selatan dan CATL asal China untuk membangun pabrik baterai EV di negeri ini.
Pembangunan pabrik baterai EV ini menurutnya tak lain juga untuk mendukung program hilirisasi tambang yang dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi), sehingga Indonesia tidak hanya mengekspor barang mentah.
"Kami mendukung roadmap berjalan, kami lakukan bagaimana nikel harus diproses dengan multinational partner dan melibatkan para pengusaha di Indonesia yaitu pembangunan EV battery dengan LG. Kita juga tidak dikotomi harus kerja kerja sama dengan satu negara, kerja sama dengan CATL dan turunan dari EV battery ini penting, kita ingin pastikan sehingga pembukaan lapangan kerja tetap ada di Indonesia," paparnya dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2022, Selasa (22/3/2022).
Dia mengatakan, hilirisasi tambang ini akan terus didorong pemerintah, sehingga negara meraup nilai tambah lebih besar. Dia mengatakan, saat ini Indonesia masih menjadi salah satu negara pengekspor barang mentah di mana hampir 50% barang mentah diekspor.
"Indonesia masih jadi salah satu negara yang ekspor raw material hampir 50%, padahal pengiriman perdagangan ke luar negeri meningkat dari 133 menjadi 171, artinya ini dorongan besar tak lain karena SDA kita harus dihilirisasikan di Indonesia. Presiden sudah statement nikel, bauksit harus diprioritaskan di Indonesia," tuturnya.
Menurutnya, hilirisasi sumber daya alam (SDA) menjadi salah satu agenda besar pemerintah untuk mewujudkan Indonesia emas pada 2045 mendatang.
(wia)