Top! Sri Mulyani Selamatkan RI dari Tambahan Utang Rp 100 T
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) yang lebih rendah pada 2022. Sehingga utang yang ditarik akan lebih sedikit.
"Defisit (tahun lalu) yang tadinya Rp 1000 triliun turun jadi Rp 800 triliun. Tahun ini coba turunkan lagi, kita sudah hitung-hitung paling tidak turun Rp 100 T atau bisa lebih, jadi ini semua bergerak jadi kami dari sisi Kemenkeu lakukan rapat tiap minggu," ujar Sri Mulyani dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2022, Selasa (22/3/2022)
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022 awalnya diasumsikan defisit hingga Rp 868 triliun atau 4,85% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Ini akan menjadi tambahan dari nominal utang Indonesia yang kini mencapai sekitar Rp 6000 triliun.
Kemenkeu akan menerbitkan surat berharga negara (SBN) neto sebesar Rp 991,3 triliun pada tahun depan untuk menutup defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Secara bruto SBN yang diterbitkan Rp 1.300,1 triliun.
Pada rinciannya SBN bruto meliputi penerbitan domestik reguler akan memakan porsi terbesar, yaitu sebanyak 78-83%. Selanjutnya SBN valuta asing (valas) 11-14% dan SBN ritel 6-8%.
Defisit APBN diperkirakan menjadi 4,3% PDB tahun ini. Posisi APBN, kata Sri Mulyani saat ini dalam kondisi yang terjaga. Artinya defisit perlahan turun, bahkan lebih rendah dari yang diperkirakan dan siap menuju 3% terhadap produk domestik bruto (PDB) pada tahun depan.
Ini ditopang oleh penerimaan negara yang meningkat drastis akibat lonjakan harga komoditas dan pemulihan ekonomi Indonesia.
Di sisi lain, pemerintah juga mendapatkan bantuan dari Bank Indonesia (BI) melalui SKB untuk menambal kebutuhan belanja negara pada tahun ini sekitar Rp 200 triliun.
"Jadi tahun lalu defisit turun ke 4,6% dalam waktu setahun dan tahun ini berharap turun lagi karena profit, refocusing tetap kita lakukan mana paling penting jadi ada prioritas sehingga ada space dipakai kurangi utang," pungkasnya.
(mij/mij)