Economic Outlook 2022

Harga Batu Bara Melejit, Sri Mulyani: Suplai PLN Harus Aman

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
Selasa, 22/03/2022 10:34 WIB
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani di acara CNBC Indonesia Economic Outlook, Selasa (22/3). (CNBC Indonesia/Tri Susilo))

Jakarta, CNBC Indonesia - Mencermati tingginya harga-harga komoditas dunia seperti batu bara, pemerintah memiliki segudang strategi untuk mengamankan pasokan dalam negeri. Seperti misalnya suplai batu bara untuk kebutuhan dalam negeri (Domestic Market Obligation/DMO) demi kebutuhan listrik.

Seperti yang diketahui, harga batu bara di pasar dunia sempat mengalami lonjakan yang tajam tau mencapai lebih dari US$ 400 per ton. Meskipun ada penurunan, harga batu bara cenderung masih tinggi atau sampai pada Selasa (22/3/2022) harga batu bara di level US$ 220 per ton.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyatakan, bahwa ekonomi dunia tak terkecuali Indonesia bak diserang badai, harga-harga komoditas menjulang tinggi seperti batu bara, nikel hingga minyak dan gas bumi.


"Jadi ini kayak kena badai semua. Dan pada saat ekonomi sedang tertatih-tatih dari pandemi sehingga belum kuat untuk bangkit," terang Sri Mulyani dalam CNBC Indonesia Economic Outlook 2022, Selasa (22/3/2022).

Dengan melejitnya harga komoditas itu, Sri Mulyani tak mengelak bahwa pasar komoditas Indonesia terkena 'shock'. Namun, pihaknya masih mempertimbangkan harga-harga kenaikan khususnya untuk minyak dan kelistrikan.

"Batu bara sekarang ada DMO, ini PT PLN harus secure, jangan sampai nanti tiba-tiba PLN tidak ada pasokan (akibat harga batu bara naik tinggi)," tandas Sri Mulyani.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Di Tengah Transisi EBT, Batu Bara Tetap Jadi Andalan