Internasional

Menguak Misteri Komandan Tertinggi Rusia, Siapa Dia?

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
22 March 2022 07:31
Prajurit mengendarai mobil pengangkut personel lapis baja dengan bendera yang menampilkan gambar mantan pemimpin Chechnya Akhmad Kadyrov saat mengikuti pidato kepala Republik Chechnya Ramzan Kadyrov saat dipersiapkan sebagai antisipasi saat konflik militer Rusia-Ukraina di Grozny, Rusia Jumat (25/2/2022). (REUTERS/Chingis Kondarov)
Foto: Prajurit mengendarai mobil pengangkut personel lapis baja dengan bendera yang menampilkan gambar mantan pemimpin Chechnya Akhmad Kadyrov saat mengikuti pidato kepala Republik Chechnya Ramzan Kadyrov saat dipersiapkan sebagai antisipasi saat konflik militer Rusia-Ukraina di Grozny, Rusia Jumat (25/2/2022). (REUTERS/Chingis Kondarov)

Jakarta, CNBC Indonesia - Memasuki hari ke-27 serangan Rusia di Ukraina, Amerika Serikat (AS) tidak mengetahui apakah Kremlin memiliki seorang komandan militer yang bertanggung jawab untuk memimpin perang di negara tetangganya.

Hingga kini pasukan Rusia terlihat tak terorganisir. Hal ini terlihat dari unit yang berpartisipasi dalam serangan Rusia di Ukraina telah gagal untuk terhubung.

AS menilai mereka tampak bertindak secara independen tanpa desain operasional yang menyeluruh.

Menurut dua pejabat pertahanan AS, tanpa komandan tingkat atas di lapangan, unit-unit dari berbagai distrik militer Rusia yang beroperasi di berbagai bagian Ukraina tampaknya bersaing untuk mendapatkan sumber daya daripada mengoordinasikan upaya mereka.

"Rusia mengalami kesulitan yang luar biasa dengan komando dan kontrol selama operasi ini di semua eselon," kata sumber AS yang akrab dengan situasi di lapangan, dikutip dari CNN International. "Beberapa di antaranya mungkin karena tindakan Ukraina sendiri."

Pasukan Rusia juga tampaknya memiliki masalah komunikasi yang signifikan. Tentara dan komandan kadang-kadang menggunakan telepon seluler komersial dan saluran tidak aman lainnya untuk berbicara satu sama lain.

Ini membuat komunikasi mereka lebih mudah untuk dicegat dan membantu Ukraina mengembangkan target untuk serangan balik mereka sendiri.

Para pensiunan militer di AS juga mengatakan hal yang sama. Pensiunan Jenderal Angkatan Darat AS David Petraeus pada Minggu (20/3/2022) mengatakan, "Komando dan kendali mereka telah rusak."

Pensiunan Letnan Jenderal Mark Hertling, mantan komandan Angkatan Darat AS di Eropa, mengatakan mengoordinasikan operasi di sepanjang garis depan yang berukuran lebih dari 1.000 mil membutuhkan kemampuan komunikasi yang luas dan sumber daya komando, kontrol, dan intelijen yang tidak dimiliki Rusia.

"Salah satu prinsip perang adalah 'kesatuan komando'," kata Hertling. "Itu berarti seseorang harus bertanggung jawab secara keseluruhan, untuk mengoordinasikan serangan, logistik langsung, komitmen pasukan cadangan, ukuran keberhasilan (dan kegagalan) dari berbagai 'sayap' operasi dan menyesuaikan tindakan berdasarkan itu."

Meskipun ada kemungkinan Rusia diam-diam menunjuk seorang komandan tinggi untuk mengawasi serangan ke Ukraina, bahkan jika AS tidak dapat mengidentifikasi individu itu, keadaan operasi tempur akan menunjukkan "dia tidak kompeten," menurut Hertling.

"Saya tidak dapat melihat bahwa apapun yang dilakukan angkatan laut dikoordinasikan dengan apapun yang dilakukan oleh angkatan udara atau apapun yang dilakukan oleh angkatan darat," kata pensiunan Letnan Jenderal Ben Hodges, mantan komandan Angkatan Darat AS lainnya di Eropa.

Di lapangan, pasukan Rusia juga dilaporkan sering terputus dari komandan senior mereka, kata sebuah sumber lain.

"Orang-orang di lapangan keluar dan mereka memiliki tujuan mereka, tetapi mereka tidak memiliki cara untuk membalas radio (jika terjadi kesalahan)," kata sumber lain yang akrab dengan intelijen.

Serangan Rusia ke Ukraina sejauh ini telah ditandai dengan banyaknya korban di kalangan perwira tinggi Kremlin.

Pihak Ukraina mengatakan mereka telah membunuh lima jenderal Rusia selama 3 minggu pertama perang, sebuah klaim yang belum dapat dikonfirmasi secara independen.

Salah satunya Kolonel Sergei Sukharev, komandan unit elit udara Rusia, yang tewas dalam pertempuran di Ukraina. Hal ini dilaporkan melalui jaringan TV pemerintah regional Rusia GTRK Kostroma pada Kamis lalu.


(tfa/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perang Berlanjut! Rusia Kirim Rudal ke Ukraina, Listrik Langsung Padam

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular