Internasional

Fix! Taliban Ganti Bendera Afghanistan, yang Lama Dilarang

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
21 March 2022 13:31
Konpres pejuang Taliban. (AP/Rahmat Gul)
Foto: Konpres pejuang Taliban. (AP/Rahmat Gul)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rezim Taliban di Afghanistan mengeluarkan dekrit yang melarang bendera resmi pemerintah Afghanistan yang diakui secara internasional. Mereka menggantinya dengan bendera berwarna putih dari Emirat Islam mulai Minggu (20/3/2022).

Di bawah keputusan tersebut, semua lembaga pemerintah di dalam dan luar negeri kini harus menggunakan bendera Taliban berwarna putih dengan tulisan suci Islam hitam bertuliskan "Tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah nabi-Nya."

Dekrit tersebut juga melarang pejabat Taliban untuk tampil di depan umum dengan bendera tiga warna hitam, merah dan hijau milik Afghanistan, menurut laporan kantor berita Sputnik.

Perkembangan itu terjadi beberapa minggu setelah Taliban memerintahkan penduduk provinsi Khost untuk menurunkan bendera nasional Afghanistan dari atap rumah dan kendaraan mereka.

Menurut laporan Khaama press, warga Afghanistan telah meminta Taliban untuk tidak mengganti bendera karena bendera itu bukan milik pemimpin dan faksi, tetapi milik negara.

Khususnya, para pemimpin Imarah Islam telah melakukan upaya ekstensif untuk mencapai pengakuan internasional.

Pejabat Menteri Luar Negeri Taliban Amir Khan Muttaqi mengatakan bahwa Imarah Islam inklusif dan telah memenuhi semua persyaratan dan harus diakui oleh komunitas internasional, sebagaimana dilaporkan Tolo News.

Sejak Agustus 2021, Taliban berkuasa di Afghanistan dan mendirikan pemerintahan sementara yang dipimpin oleh Mohammad Hasan Akhund, yang pernah menjabat sebagai menteri luar negeri selama pemerintahan pertama Taliban pada akhir 1990-an.

Otoritas baru belum diakui secara internasional meskipun Imarah Islam Afghanistan (nama negara yang digunakan oleh Taliban) dinyatakan dipulihkan pada Desember 2021.

Datangnya Taliban ke tampuk kekuasaan menimbulkan krisis kemanusiaan parah di Afghanistan. Badan-badan PBB memperkirakan bahwa lebih dari 50% penduduk negara itu membutuhkan bantuan kemanusiaan.


(tfa/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Viral Taliban Buat Supercar Sendiri, Ini Penampakannya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular