Blak-blakan Menteri PUPR Kebut Proyek Infrastruktur RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono akan mengejar ketertinggalan pembangunan infrastruktur di Indonesia. Dia membeberkan beberapa percepatan pembangunan yang tengah dilakukan.
"Kita harus kerja lebih keras lagi, lebih semangat lagi. Optimis untuk menuju negara maju dengan basic pembangunan infrastruktur yang lebih baik," kata Basuki dalam keterangan Sekretariat Kabinet, dikutip Senin (21/3/2022).
Basuki mengatakan infrastruktur di Indonesia saat ini masih tertinggal dibandingkan Singapura, Vietnam, dan Thailand. Imbasnya biaya logistik dalam negeri menjadi mahal. Sehingga masih banyak pembangunan infrastruktur yang dikejar, kalau ingin menjadi negara maju.
"Kalau kita ingin menang berkompetisi, keliatan sudah banyak yang dikerjakan tapi masih belum cukup untuk bersaing," kata Basuki.
Basuki bercerita pembangunan saat ini tidak hanya berpusat di Jawa, melainkan Indonesia sentris, supaya tidak timpang.
Dalam podcast sekretariat kabinet itu Basuki juga membeberkan realisasi jalan tol. Pada saat ini sudah mencapai 2.600 kilometer yang beroperasi. Pembangunan jalan tol juga dikatakan merata di setiap pulau di Indonesia.
"Tidak hanya di Jawa, tapi ada di Kalimantan juga, tol Balikpapan Samarinda nanti kita sambungkan dengan IKN, lalu Manado - Betung, tol Sumatera juga diupayakan tersambung minimal sampai Pekan Baru - Dumai," kata Basuki.
![]() Jembatan Pulau Balang yang menghubungkan Balikpapan dengan Penajam Paser Utara melintasi Teluk Balikpapan. (Dok. Hutama Karya) |
Berdasarkan pagu anggaran 2021 sebesar Rp 152,1 triliun realisasi Kementerian PUPR mencapai 94% atau setara Rp 143,5 triliun.
Realisasi pembangunan 2021 antara lain 13 bendungan selesai, 30.136 meter jembatan, 122,85 kilometer jalan tol, 710 kilometer jalan nasional, serta 2.321 meter fly over.
Kementerian PUPR juga sudah membangun 2.065 liter per detik Sistem Penyediaan Air Minum, 8 kawasan pengembangan pos lintas batas (PLBN), serta 1.566 unit pembangunan dan rehabilitasi prasarana Pendidikan dan olah raga.
Adapun Kementerian PUPR berhasil membangun 3.311 unit rumah khusus, 127.091 rumah swadaya, 7.024 rumah susun, 25.765 unit Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum (PSU) perumahan.
(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pembangunan Tol Dikebut, Bisa Rampung Sebelum 2024?