Harga Minyak Menggila, Laba Saudi Aramco To The Moon

Lalu Rahadian, CNBC Indonesia
20 March 2022 20:30
FILE PHOTO: Logo of Saudi Aramco is seen at the 20th Middle East Oil & Gas Show and Conference (MOES 2017) in Manama, Bahrain, March 7, 2017. REUTERS/Hamad I Mohammed/File Photo
Foto: REUTERS/Hamad I Mohammed

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan minyak dan gas bumi (migas) asal Arab Saudi yakni Saudi Aramco mencatat kenaikan laba bersih hingga 124% secara tahunan (YoY) pada 2021 lalu. Torehan positif diraih Saudi Aramco sedikit banyak karena terdampak naiknya harga migas dunia.

Mengutip CNBC Internasional, laba bersih Saudi Aramco per akhir 2021 mencapai US$110 miliar atau naik 124% YoY dibanding posisi pada 2020 yaitu US$49 miliar. Kenaikan laba lebihd ari 120% ini terjadi karena harga minyak mentah yang tinggi, lonjakan marjin penyulingan, dan konsolidasi bisnis bahan kimianya melalui perusahaan SABIC mampu berjalan optimal.

"Laporan kami yang positif adalah bukti disiplin keuangan perusahaan, fleksibilitas melalui kondisi pasar yang berkembang, dan fokus teguh kami pada strategi pertumbuhan jangka panjang yang menargetkan pertumbuhan nilai bagi pemegang saham kami," kata CEO Aramco Amin Nasser, dikutip Minggu (20/3/2022).

Kenaikan laba Saudi Aramco sejalan dengan prediksi para analis. Perusahaan besar migas asal Arab Saudi ini sebelumnya diprediksi akan meraup laba bersih hingga US$109,7 miliar per 2021.

Keuntungan Aramco dipercaya banyak dipengaruhi kenaikan harga minyak mentah dunia, yang per akhir 2021 lalu sudah naik sekitar 50% dalam kurun setahun. Kekurangan pasokan menambah banyak faktor yang mendorong ketidakpastian di industri energi dan komoditas, bahkan sebelum konflik Rusia dan Ukraina terjadi.

"Meskipun kondisi ekonomi telah meningkat pesat, prospeknya tetap tidak pasti karena berbagai faktor makro-ekonomi dan geopolitik," ujarnya.

Laporan yang sama juga menyebutkan, dividen Aramco per kuartal IV/2021 mencapai US$18,8 miliar. Dividen ini akan dibagikan pada kuartal I/2022.

Pada saat yang sama, arus kas perusahaan naik menjadi US$107,5 miliar dibandingkan US$49,1 miliar pada 2020. Aramco disebut akan menggunakan pendapatannya sebesar US$4 miliar sebagai laba ditahan.

Investor Aramco nantinya berhak mendapat satu saham bonus per 10 saham yang kini dimiliki. Perusahaan juga mengatakan akan berinvestasi untuk meningkatkan kapasitas produksi minyak mentah menjadi 13 juta barel per hari pada 2027, memperluas bisnis produksi kimia, dan berupaya meningkatkan produksi gas lebih dari 50% pada 2030.

Perusahaan migas ini juga menegaskan keinginan mencapai emisi gas rumah di seluruh aset yang dioperasikan perusahaan pada 2050.

Pada 2021 lalu, belanja modal Aramco mencapai US$ 31,9 miliar, meningkat 18% dari 2020. Belanja modal perusahaan naik karena peningkatan kegiatan dalam kaitannya dengan kenaikan minyak mentah, Pabrik Gas Tanajib dan program pengeboran pengembangan.

Aramco memperkirakan belanja modal 2022 membengkak hingga US$ 40-50 miliar, dengan pertumbuhan lebih lanjut diperkirakan sampai sekitar pertengahan dekade ini.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos Raksasa Migas Arab 'Ogah' Buru-buru Hijrah Energi Bersih

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular