Internasional

Xi Jinping-Biden Telponan, Media Pemerintah China Tulis Ini

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
18 March 2022 19:49
Chinese and U.S. flags flutter near The Bund, before U.S. trade delegation meet their Chinese counterparts for talks in Shanghai, China July 30, 2019.  REUTERS/Aly Song
Foto: Bendera Tiongkok dan AS berkibar di dekat Bund, jelang delegasi perdagangan AS bertemu dengan China di Shanghai, Cina 30 Juli 2019. REUTERS / Aly Song

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden melakukan panggilan telepon dengan Pemimpin China Xi Jinping. Panggilan telepon pada Jumat (18/3/2022) dianggap bukan hanya komunikasi biasa.

Media pemerintah China menulis pembicaraan antara Xi Jinping dan Biden meliputi hubungan bilateral dan masalah yang menjadi perhatian bersama, pada Kamis (17/3/2022) malam. Namun, dalam laporan mereka, salah satu pesan konsisten yang tetap ada adalah "salahkan AS".

People's Daily, surat kabar resmi Partai Komunis China, menempatkan berita utama tentang panggilan Xi-Biden di tempat yang menonjol dan dicetak tebal di sisi kanan halaman depan situs web-nya pada Jumat.

"Berpegang teguh pada 'standar ganda' hanya akan merusak kredibilitas AS," kata judul itu, dengan beberapa baris di bawahnya bagian dari dewan editorial, menurut terjemahan CNBC dari teks berbahasa Mandarin.

Dalam acara berita Kamis malam, penyiar televisi pemerintah China mencatat rencana AS untuk mengirim US$ 800 juta bantuan militer ke Ukraina, dan termasuk klip Putin yang menyalahkan negara-negara Barat atas inflasi global.

Acara ditutup dengan mengutip peringatan analis, yang tidak disebutkan namanya, bahwa keputusan Federal Reserve AS untuk menaikkan suku bunga dalam periode inflasi tinggi dan ketidakpastian hanya menambah risiko default utang global.

Seperti halnya dengan sebagian besar media pemerintah China, siaran berita setengah jam itu sebagian besar berfokus pada urusan dalam negeri, termasuk kemampuan China sendiri untuk mengendalikan wabah Covid-19 baru-baru ini.

Pengumuman media pemerintah tentang panggilan Xi-Biden tidak secara khusus menyebutkan Ukraina, sementara pengumuman Gedung Putih memasukkannya sebagai topik diskusi yang direncanakan.

Pembacaan kontak antara pejabat tinggi AS dan China cenderung memisahkan hubungan AS-China dari diskusi kedua negara tentang konflik Rusia-Ukraina.

Menteri Luar Negeri China Wang Yi pekan lalu menekankan bagaimana hubungan China dengan Rusia sekokoh ketika Xi dan Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dan mengeluarkan pernyataan bersama pada awal Februari.

Sebagaimana diketahui, sebagian besar liputan media pemerintah China sejak itu berfokus pada negosiasi antara Rusia dan Ukraina, tanpa menggambarkan konflik tersebut sebagai invasi, serangan atau perang.

Kementerian luar negeri China telah menolak untuk menyebut serangan Rusia terhadap Ukraina sebagai invasi, sambil menyalahkan AS karena memicu ketegangan.


(tfa/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Joe Biden & Xi Jinping Mau Ngobrol, Bahas Apa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular