Internasional

Joe Biden & Xi Jinping Mau Ngobrol, Bahas Apa?

Lucky Leonard Leatemia, CNBC Indonesia
17 March 2022 21:42
FILE - Xi Jinping, China's president and Communist Party chief, left, eats a Hawaiian macadamia chocolate gifted by Governor of Hawaii, Neil Abercrombie, not seen, during a governors meeting held inside the Walt Disney Concert Hall as Vice President Joe Biden, right, looks on in Los Angeles., Feb. 17, 2012. As President Joe Biden and Xi Jinping prepare to hold their first summit on Monday, Nov. 15, the increasingly fractured U.S.-China relationship has demonstrated that the ability to connect on a personal level has its limits. Biden nonetheless believes there is value in a face-to-face meeting, even a virtual one like the two leaders will hold Monday evening. (AP Photo/Damian Dovarganes, File)
Foto: Presiden China Xi Jinping dan Presiden AS Joe Biden (AP/Damian Dovarganes)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dijadwalkan berbincang dengan Pemimpin China Xi Jinping pada Jumat (18/3/2022). Kedua kepala negara tersebut salah satunya akan membahas isu seputar perang antara Rusia dan Ukraina.

Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan panggilan telepon yang akan dilakukan Biden tersebut merupakan upaya AS untuk tetap menjaga jalur komunikasi secara terbuka dengan China.

"kedua pemimpin akan membahas tentang persaingan negara kami serta perang Rusia melawan Ukraina dan masalah lain yang menjadi perhatian bersama," katanya seperti diberitakan Reuters, Kamis (17/3/2022).

Adapun, rencana Biden tersebut muncul setelah penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengadakan pembicaraan selama 7 jam di Roma, Italia, dengan diplomat China Yang Jiechi pada Senin lalu.

Dalam pertemuan itu, Sullivan menyuarakan keprihatinannya tentang sikap China yang dianggap berpihak pada Rusia.

Di sisi lain, China telah membantah segala tudingan AS yang menyatakan bahwa Negeri Panda itu memberikan bantuan khusus kepada Rusia dalam perang melawan Ukraina.

Bahkan, China menegaskan tidak akan menyerang Ukraina kendati selama ini sering dianggap sebagai salah satu sekutu dekat Rusia.

"China tidak akan pernah menyerang Ukraina. Kami akan membantu, terutama dari sisi ekonomi. Dalam situasi seperti sekarang ini, kami akan bertindak secara bertanggung jawab," tutur Duta Besar China untuk Ukraina Fan Xianrong kepada Maksym Kozytsky, kepala administrasi militer regional Lviv, seperti diwartakan CNN International.

"China adalah negara yang bersahabat dengan rakyat Ukraina. Sebagai duta besar, saya dapat bertanggung jawab menyatakan bahwa China akan selalu menjadi kekuatan yang baik bagi Ukraina baik secara ekonomi maupun politik," imbuhnya.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Biden-Xi Jinping Cuap-Cuap, Ini Poin Krusial Sektor Ekonomi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular