Internasional

Ini Kabar Wali Kota Melitopol yang Diculik "Simpatisan" Rusia

Lucky Leonard Leatemia, CNBC Indonesia
18 March 2022 16:05
Ratusan menyeberang dari wilayah yang dikuasai separatis pro-Rusia ke wilayah yang dikuasai pemerintah Ukraina di Stanytsia Luhanska, satu-satunya titik penyeberangan yang buka setiap hari, di wilayah Luhansk, Ukraina timur, Selasa, 22 Februari 2022. (AP/Vadim Ghirda)
Foto: Ratusan menyeberang dari wilayah yang dikuasai separatis pro-Rusia ke wilayah yang dikuasai pemerintah Ukraina di Stanytsia Luhanska, satu-satunya titik penyeberangan yang buka setiap hari, di wilayah Luhansk, Ukraina timur, Selasa, 22 Februari 2022. (AP/Vadim Ghirda)

Jakarta CNBC Indonesia - Wali Kota Melitopol Ivan Fyodorov yang sempat diculik oleh separatis bersenjata di tengah perang antara Rusia dan Ukraina menceritakan kisahnya. Adapun dia sempat didakwa dengan tuduhan terorisme.

Kepada Nastoyashchee Vremya yang kemudian diberitakan Al Jazeera, Jumat (18/3/2022), Fyodorov mengatakan dia ditukar dengan sembilan tentara Rusia yang ditangkap. Sebelumnya, dia mengaku dimasukan ke dalam penjara oleh separatis dan mendapat tekanan selama berjam-jam.

Tak hanya itu, dia mengatakan mendengar keributan seperti orang-orang yang disiksa di sel tetangganya. Adapun, pihak Rusia disebut ingin dirinya mengundurkan diri sebagai wali kota agar bisa digantikan oleh orang pilihan Kremlin.

Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menegaskan penahanan Wali Kota Melitopol di tenggara Ukraina adalah kejahatan terhadap demokrasi.

"Penahanan Fyodorov adalah tanda kelemahan para penjajah," ujar Zelensky melalui video yang diunggah di Facebook, seperti dilansir CNN Internasional, Sabtu (12/3/2022).

Zelensky dalam ucapannya mengatakan bahwa Rusia tidak akan menemukan dukungan apapun di tanah pemerintahannya dan selama bertahun-tahun mereka telah membohongi rakyat Ukraina.

"Ini adalah Ukraina. Bagian dari Eropa dan ini adalah dunia yang demokratis," jelas Zelensky.

Seperti diketahui, Jumat pagi (11/3/2022), Fyodorov dalam video yang tersebar di Facebook dibawa pergi dibawa pergi dari gedung pemerintahan kota setempat oleh orang-orang-orang bersenjata.

Tidak lama kemudian, kejaksaan regional Luhansk yang didukung Rusia mengklaim Fedorov telah melakukan pelanggaran terorisme dan sedang diselidiki.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hubungan Rusia-Ukraina Memanas, Putin Diawasi Ketat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular