Internasional

Putin Disebut Penjahat Perang, Rusia Balas Sindir AS

Lucky Leonard Leatemia, CNBC Indonesia
Kamis, 17/03/2022 21:35 WIB
Foto: ilustrasi Putin vs Biden (Edward Ricardo/ CNBC Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kremlin menyatakan ucapan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai penjahat perang merupakan sesuatu yang tidak bisa diterima.

"Pernyataan seperti itu oleh Biden benar-benar tidak dapat diterima dan tidak dapat dimaafkan," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov seperti diberitakan CNBC International, Kamis (17/3/2022).

Dia pun menyinggung sejumlah aksi militer AS yang pernah dilakukan. Menurutnya, dengan serangkaian tindakan itu, AS tidak memiliki hak untuk memberikan pernyataan seperti yang dilontarkan Biden.


"Kepala negara yang mengebom orang-orang di seluruh dunia selama bertahun-tahun, menjatuhkan bom atom di negara yang telah dikalahkan, tidak memiliki hak untuk mengatakan hal tersebut. Presiden negara seperti itu sama sekali tidak berhak untuk kata-kata seperti itu. Ini adalah keyakinan kami yang mendalam," tegasnya.

Sebelumnya, Biden menyebut Putin penjahat perang lantaran serangannya ke Ukraina.

"Saya pikir dia adalah seorang penjahat perang," kata Biden dalam sebuah percakapan dengan wartawan Gedung Putih, dikutip CNBC International dan CNN, Kamis (17/3/2022).

Ini merupakan pertama kalinya cap itu diberikan Biden ke Putin. Menurut Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki, pernyataan itu keluar dari hati.

Ia mengatakan pernyataan itu sesuai sikap Putin. Ia, kata Psaki, memang menunjukkan sikap "biadab dari seorang diktator brutal".


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Prabowo Tiba di Rusia & Siap Kopdar Dengan Putin