Janji Bahlil ke Investor: Semua Izin Langsung Saya Urus!

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
17 March 2022 13:20
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia (Tangakapan Layar Youtube)
Foto: Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia (Tangakapan Layar Youtube)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia menebar janji kepada para investor yang akan membenamkan investasinya di Indonesia.

Bahlil mengatakan, pihaknya akan langsung mengurus izin investasi yang akan masuk di Indonesia. Hal itu dikatakan Bahlil di depan para tamu undangan, yang merupakan duta besar dari perwakilan negara yang bertugas di Indonesia dan kalangan pengusaha dalam negeri.

"Kami akan langsung mengurus izin-izin bapak, ibu semua. Saya akan langsung mengurus, tak perlu datang ke kementerian/lembaga, selama investasinya serius," ujarnya dalam Grand Launching Proyek Investasi Berkelanjutan di Jakarta, Kamis (17/3/2022).

"Cukup bawa teknologi, capital (modal), dan sebagian pasar. Kita kolaborasi dan yakinkan bahwa Indonesia negara strategis dengan jumlah populasi terbesar di Asia Tenggara dan pendapatan kelas menengah kita semakin membaik," kata Bahlil merajuk.

Dalam Grand Launching Proyek Investasi Berkelanjutan ini, Kementerian Investasi resmi meluncurkan 47 mega proyek investasi dengan nilai indikatif mencapai Rp 155,12 triliun. ke-47 proyek investasi tersebut tersebar di 33 provinsi di Indonesia. Dan masing-masing proyek telah dilakukan feasibility study atau studi kelayakan.

"Mulai dari pariwisata, infrastruktur, industri, semuanya ada. Harapan kita bisa kita tawarkan kepada dunia usaha untuk berkolaborasi," jelas Bahlil.

Dalam materi presentasi yang ditampilkan Bahlil diketahui, ke-47 proyek investasi yang ditawarkan meliputi 12 proyek sektor pariwisata dengan nilai investasi mencapai Rp 5,78 triliun.

Kemudian 14 proyek kawasan ekonomi dengan investasi sebesar Rp 48,25 triliun, 15 proyek industri manufaktur dengan nilai investasi Rp 51,92 triliun, dan 6 proyek infrastruktur dengan investasi mencapai Rp 49,17 triliun.

Indonesia ke depan, kata Bahlil akan mendorong sektor-sektor prioritas investasi yang akan fokus terhadap hilirisasi. Karena hilirisasi dipandang sebagai instrumen penting untuk memberikan nilai tambah, sekaligus menciptakan upah tenaga kerja yang cukup.

"Indonesia sudah fokus untuk mendorong energi baru dan terbarukan (EBT). Indonesia konsisten mendorong investasi yang ramah lingkungan," tuturnya.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Heboh! Pembangunan Smelter Mau Dibatasi, Ini Alasannya..

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular