Wuaw! Segini Lonjakan Harga Minyak, Batu Bara Hingga Sawit

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
Selasa, 15/03/2022 18:15 WIB
Foto: Infografis/Batu Bara RI/Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Neraca dagang Indonesia kembali mengalami surplus pada bulan Februari 2022. Artinya, sudah 22 bulan berturut-turut neraca dagang dalam negeri cuan.

Kinerja positif ini terjadi karena ekspor yang naik tajam dan impor yang turun dibandingkan bulan Januari 2022. Ekspor Februari tercatat US$ 20,46 miliar atau naik 6,73% (mtm) dan impor tercatat US$ 16,64 miliar atau turun 8,64% (mtm).


Ekspor yang tumbuh ini dipengaruhi oleh harga komoditas unggulan Indonesia yang di pasar global. Komoditas unggulan yang harganya naik ini berasal dari migas maupun non migas.

Untuk migas adalah minyak mentah (ICP) yang meningkat 11,44% atau US$ 95,72 per barel dibandingkan Januari 2022 yang harganya US$ 85,89.

"Kenaikan minyak mentah dan beberapa komoditas non migas di harga internasional ini, tentu saja berpengaruh ke ekspor kita," ujar kepala BPS Margo Yuwono, Selasa (15/3/2022).

Sementara itu, komoditas non migas produk unggulan Indonesia yang juga harganya mengalami kenaikan adalah batu bara yang naiknya paling besar yakni 16,56% (mtm). Kemudian disusul oleh minyak kelapa sawit 13,2% (mtm) hingga minyak kernel 11,24% (mtm).

"Beberapa komoditas non migas di Februari 2022 juga meningkat secara mtm adalah batu bara, minyak kelapa sawit, minyak kernel, aluminium, nikel, timah, emas, tembaga dan karet," pungkasnya.


(mij/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Batubara Sebagai Tulang Punggung Ketahanan Energi Nasional