
Gegara Perang Rusia-Ukraina, "Hantu" Krisis Pangan Kian Seram

Jakarta, CNBC Indonesia - Dunia kini dibayangi oleh krisis pangan global. Miliarder pupuk dan batu bara asal Rusia, Andrey Melnichenko, mengatakan perang di Ukraina harus dihentikan guna menghindari hal tersebut.
Menurut Melnichenko, perang Rusia di Ukraina membuat harga pupuk melonjak begitu cepat sehingga banyak petani tidak mampu lagi membelinya untuk menutrisi tanah.
"Peristiwa di Ukraina benar-benar tragis. Kami sangat membutuhkan perdamaian," kata Melnichenko dalam sebuah pernyataan Senin (14/3/2022), dikutip dari Reuters.
"Salah satu korban krisis ini adalah pertanian dan pangan," tambah pria berusia 50 tahun tersebut.
Rusia adalah produsen utama pupuk yang mengandung kalium, fosfat, dan nitrogen, yakni nutrisi tanaman dan tanah utama.
Namun, Presiden Vladimir Putin mengatakan Kamis pekan lalu bahwa harga pangan akan naik secara global karena melonjaknya harga pupuk jika Barat menciptakan masalah bagi ekspor pupuk Rusia, yang merupakan 13% dari produksi dunia.
"Perang telah menyebabkan melonjaknya harga pupuk yang tidak lagi terjangkau oleh petani," kata Melnichenko.
"Sekarang ini (perang) akan menyebabkan inflasi pangan yang lebih tinggi di Eropa dan kemungkinan kekurangan pangan di negara-negara termiskin di dunia," katanya.
Kementerian perdagangan dan industri Rusia mengatakan kepada produsen pupuk negara itu untuk menghentikan sementara ekspor awal bulan ini.
Badan pangan PBB pekan lalu juga mengatakan harga pangan dan pakan internasional bisa naik hingga 20% sebagai akibat dari konflik di Ukraina, yang memicu lonjakan kekurangan gizi global.
Melnichenko sendiri adalah pendiri EuroChem, salah satu produsen pupuk terbesar Rusia, yang pindah ke Zug, Swiss, pada 2015, dan SUEK, produsen batu bara utama Rusia.
Ia menjadi salah satu tokoh yang mendapatkan sanksi dari beberapa negara akibat serangan Rusia ke Ukraina.
(tfa/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Raja Pupuk dan Batu Bara Rusia Teriak Minta Perang Diakhiri
