
Migor Masih Langka, Ini Temuan Sidak Mendag Bersama Kapolri

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perdagangan (Mendag) MuhammadLutfi bersama Kapolri Listyo Sigit Prabowo melakukan sidak ke pabrik minyak goreng pada hari Selasa, 15 Maret 2021. Usai melakukan sidak, Mendag mengakui, meski penyaluran minyak goreng (migor) sudah berjalan, namun harga di pasar masih belum sesuai ketentuan.
"Kenyataannya meskipun barangnya ada harganya belum sesuai. Kita masih melihat kemungkinan-kemungkinan karena tingginya harga dunia, menyebabkan orang-orang yang sebelumnya tidak berpikiran untuk berbuat curang, bisa tiba-tiba berbuat curang," kata Mendag saat melakukan sidak ke PT Bina Karya Prima Gudang Ex Hargas di Clincing, Jakarta Utara, Selasa (15/3/2022).
Padahal, lanjut dia, dalam 28 hari terakhir, telah terkumpul 500 juta liter minyak goreng di masyarakat
"Ini yang kita cek dan kita mau memperingatkan kepada mafia-mafia migor yang berusaha untuk mendapatkan keuntungan sesaat. Ini kita akan datang dan kita tertibkan kita akan sikat bersama," lanjut Mendag.
Kapolri mengatakan, sidak dilakukan untuk meninjau langsung proses kebijakan DMO yang diputuskan oleh Mendag.
"Kita bicara dengan para produsen CPO yang memiliki kewajiban DMO tadi. Kita tanyakan dari palm olien dijual dengan HET Rp10.300 dan beliau juga menerima dari produsen CPO dengan harga Rp9.100 kemudian diolah dan beliau menjual dengan HET 14.000," kata Kapolri.
Ketika ditanya terkait hasil temuan lapangan, Kapolri mengaku masih belum bisa mengungkapkan dan masih melakukan pendalaman.
"Saya belum bisa jawab terkait fenomena yang terjadi, yang jelas memang dengan adanya kelangkaan ini membuat ada antrean panjang di masyarakat. Karena memang ada yang butuh disetop, ada juga yang untuk keperluan lain. Ini yang sedang kita dalami," kata Kapolri.
![]() Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, melakukan kunjungan mendadak ke pabrik minyak goreng di kawasan Marunda, Jakarta Utara, Selasa (15/3). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki) |
Menurut Kapolri, distribusi minyak goreng dari produsen dilakukan dengan tepat waktu dan harga sesuai ketentuan harga eceran tertinggi (HET).
Selain itu, produksi produsen juga meningkat sehingga seharusnya tidak terjadi kendala pasokan.
"Produksi 2 kali lipat, dari sini nggak ada masalah. Kita akan cek yang lain kenapa harga naik dan di pasar jumlahnya menurun atau langka, ini yang akan kita pastikan. Kita mendengar bagaimana proses menerima DMO, kemudian diproses dan dikirim ke supplier hingga ke distributor sampai supir, semua jawabannya sama," ujarnya.
Hasil temuan tersebut, jelasnya, menjadi acuan untuk melakukan pemeriksaan lanjutan ke wilayah lainnya.
"Ini untuk memastikan bahwa sebenarnya kebijakan DMO sudah berjalan dan dari pabrik minyak gorengnya sendiri khususnya BKP (Bina Karya Prima) menjual sampe dengan pasar Rp14.000 per liter sesuai penetapan pemerintah," ujar Kapolri.
Selain produksi yang meningkat hingga dua kali lipat, imbuh dia, produsen juga mengakui masih mendapatkan margin.
"Artinya, ada hal-hal yang kita luruskan kita cek ke pabrik-pabrik lain. Apakah pabrik lain produksinya menurun atau ada yang tidak berproduksi sama sekali atau normal. Ini yang akan kita cek," katanya.
(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mendag Lutfi Sibuk Sidak, Pertanda apa?
