Ini Proyek Garapan PT SMI dari Hasil Penerbitan Green Bond

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
Senin, 14/03/2022 18:19 WIB
Foto: Dok: PT SMI

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau PT SMI mendukung pembangunan infrastruktur hijau diantaranya untuk penggunaan energi baru dan terbarukan (ETB). Adapun saat ini Pemerintah Indonesia tengah menyiapkan peta transisi energi menuju Net-Zero Emission pada 2060 atau lebih cepat dari itu. 

Salah satu bentuk dukungan adalah melalui penerbitan Green Bond Berkelanjutan I Sarana Multi Infrastruktur Tahap I senilai Rp 500 miliar. Obligasi Berwawasan Lingkungan pertama di Indonesia ini merupakan bagian dari fasilitas Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Green Bond sebesar Rp3 triliun. 

Direktur Utama PT SMI, Edwin Syahruzad menyebutkan, 100% dana hasil penerbitan obligasi disalurkan ke sektor-sektor yang memiliki manfaat lingkungan. Di antaranya proyek dalam sektor energi terbarukan, efisiensi energi, transportasi ramah lingkungan, pengelolaan dan pencegahan polusi yang berkelanjutan, serta pengelolaan air dan limbah yang berkelanjutan. 


Sementara itu, sektor yang menjadi prioritas dalam Green Bond pertama ini adalah energi terbarukan dan transportasi ramah lingkungan, dengan rincian, sektor energi terbarukan mendapatkan alokasi dana dari hasil penerbitan green bond sebesar 36,3%, sedangkan transportasi ramah lingkungan sebesar 63,7%. 

"Salah satu contoh proyek yang dibangun dengan menggunakan dana Green Bond ini adalah PLTM Tunggang Bengkulu, yaitu proyek pembangkit dengan skema run-off yang menggunakan energi potensial dari Sungai Ketahun di Provinsi Bengkulu," jelas Edwin dalam keterangan tertulis, Senin (14/3/2022). 

Sebagaimana diketahui, proyek PLTM berlokasi ± 25 km dari Desa Tunggang, di mana desa ini berlokasi ± 146 km dari Kota Bengkulu, Ibu Kota Provinsi Bengkulu. PLTM ini memiliki kapasitas sebesar 10 megawatt (MW) yang dapat menghasilkan dan menyalurkan listrik langsung ke jaringan yang sudah tersedia. Proyek terdiri atas pekerjaan konstruksi bendungan, intake, water way, head pond, tunnel, penstock, tail race, jalan akses, dan power house yang akan menyimpan tiga unit turbin dan tiga unit generator. 

Edwin mengungkapkan konstruksi proyek tersebut telah selesai pada akhir 2021 dan PLTM telah mulai beroperasi sejak tanggal 25 Desember 2021

Di samping PLTM Bengkulu, proyek lain yang menggunakan dana green bond adalah PLTM Lubuk Gadang dengan alokasi dana hingga 23,7% dan transportasi ramah lingkungan Light Rail Transit (LRT) Jabodebek dengan alokasi dana mencapai 63,7%. 

Edwin menuturkan, bahwa potensi pembiayaan berkelanjutan khususnya sektor energi masih sangat tinggi meskipun akses teknologi, sumber pendanaan dan affordability penyandang dana masih menjadi tantangan di tengah proses pemulihan ekonomi. Oleh karena itu, PT SMI juga mencari sumber pendanaan lainnya melalui kerja sama dengan The Asian Development Bank (ADB), The World Bank, Asian Infrastructure Investment Bank, dan lain sebagainya untuk memperoleh pinjaman multilateral. 


(bul/bul)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Teken MoU, PT SMI Siap Bangun Infrastruktur Pembangkit Hidrogen