Waspada! Jelang Ramadan Harga Pangan Merangkak Naik

Damiana Cut Emeria, CNBC Indonesia
Senin, 14/03/2022 12:25 WIB
Foto: Penjual cabai rawit di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Rabu (23/2/2022). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) mendesak pemerintah menjaga stabilitas harga bahan pokok menjelang Ramadan. Meski kenaikan harga setiap saat menjelang Ramadan diakui sulit terelakkan, namun lonjakan tidak wajar harus dicegah.

Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional mencatat, per Senin, 14 Maret 2022, rata-rata harga nasional untuk gula pasir lokal naik 0,35% menjadi Rp14.250 per kg, daging sapi kulitas2 naik 0,29% jadi Rp122.200 per kg, daging ayam ras segar naik 0,69% menjadi Rp36.500 per kg.

Sementara, meski turun 1,31% harga cabai rawit merah rata-rata nasional masih Rp71.450 per kg.


Khusus harga rata-rata wilayah DKI Jakarta, harga ayam broiler naik Rp280 menjadi Rp38.435 per ekor, telur ayam ras naik jadi Rp24.537 per kg, gula naik jadi Rp14.150 per kg, dan daging sapi has (paha belakang) turun jadi Rp139.605 per kg.

BPKN mencatat, harga bahan pangan pokok terus merangkak naik hingga jelang Ramadan tahun 2022. Pemerintah diminta waspada agar kenaikan harga tidak melampaui batas kewajaran.

"Kementerian terkait harus mengantisipasi lonjakan harga yang biasanya terjadi saat Ramadan. Salah satunya dengan mengatasi kelangkaan bahan pokok yang terjadi di pasar," kata anggota Komisi Komunikasi dan Edukasi BPKN-RI Firman Tumantara dalam keterangan tertulis dikutip Senin (14/3/2022).

Pemerintah diminta bersinergi melakukan penyiapan, ketersediaan, pengendalian harga, dan siap intervensi jika terjadi lonjakan harga mendadak dan tidak wajar.

"Yang tidak kalah penting adalah pemantauan atau pengawasan di lapangan, serta bila perlu penegakan hukum terutama bagi pedagang yang melakukan tindak pidana ekonomi seperti penimbunan, pengoplosan atau memasukkan produk-produk palsu atau illegal pada produk asli atau legal," kata Firman.


(dce/dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Indonesia Diramal Kembali Deflasi di Mei 2025