Rusia Serang Tempat Pelatihan Militer di Lviv, 9 Orang Tewas!

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
13 March 2022 17:00
FILE - Ukrainian soldiers take part in an exercise for the use of NLAW anti-tank missiles at the Yavoriv military training ground, close to Lviv, western Ukraine, Friday, Jan. 28, 2022. The Russian invasion of Ukraine is the largest conflict that Europe has seen since World War II, with Russia conducting a multi-pronged offensive across the country. The Russian military has pummeled wide areas in Ukraine with air strikes and has conducted massive rocket and artillery bombardment resulting in massive casualties. (AP Photo/Pavlo Palamarchuk, File)
Foto: Suasana di Lviv beberapa waktu lalu (AP/Pavlo Palamarchuk)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebanyak sembilan orang tewas akibat serangan rudal militer Rusia terhadap tempat pelatihan militer Yavoriv, Lviv, Ukraina, Minggu (13/3/2022) pagi waktu setempat. Demikian pernyataan pemerintah Lviv sebagaimana dilaporkan CNN International.

Menurut laporan itu, sebanyak 57 orang lainnya terluka dan kini sedang berada di rumah sakit.

"Pemadaman kebakaran dan pembongkaran puing-puing saat ini sedang berlangsung," demikian pernyataan pemerintah Lviv.

Tempat pelatihan militer itu bernama Pusat Keamanan dan Perdamaian Internasional (IPSC). IPSC adalah pusat pelatihan bagi tentara Ukraina, khususnya untuk misi penjaga perdamaian. 

Lokasi itu sekitar 34 mil (55 km) dari Lviv, sebuah kota besar di barat Ukraina di mana ribuan warga sipil telah melarikan diri dan mereka mencoba untuk ke Polandia.

Rusia memang kian agresif membidik barat Ukraina. Hari ini, sebuah bandara di kota Ivano-Frankivsk, Ukraina barat, dikabarkan hampir hancur total akibat diserang militer Rusia. Demikian disampaikan sang wali kota Ruslan Martsinkiv saat berbicara dengan saluran TV Parlemen "Rada" sebagaimana dilaporkan CNN International, Minggu (13/3/2022).

Menurut informasi awal, tidak ada korban jiwa akibat serangan itu.

Martsinkiv mengatakan, ini merupakan serangan ketiga militer Rusia terhadap bandara tersebut.

Suasana di Ukraina memang masih memanas. Terbaru, pihak berwenang Ukraina menuduh pasukan militer Rusia menculik Wali Kota Melitopol Ivan Fedorov. Penasihat Kementerian Dalam Negeri Ukraina Anton Heraschenko mengatakan, ada 10 tentara memasuki Melitopol pada hari Kamis. Mereka lantas menculik Fedorov dan membawanya ke lokasi yang tidak diketahui.

Dalam sebuah pesan video pada Jumat malam, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengutuk penculikan itu. Ia menyebut Fedorov sebagai wali kota yang dengan berani membela Ukraina dan masyarakatnya.

"Ini jelas merupakan tanda kelemahan penjajah. Mereka telah pindah ke tahap teror baru di mana mereka mencoba untuk secara fisik menghilangkan perwakilan dari otoritas lokal Ukraina yang sah," kata Zelensky.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hubungan Rusia-Ukraina Memanas, Putin Diawasi Ketat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular