Terungkap, Inilah Alasan AC Made In China 'Jajah' Indonesia
Jakarta, CNBC Indonesia - Produk pendingin udara atau AC menjadi salah satu kebutuhan primer penduduk Indonesia, terutama yang tinggal di perkotaan. Oleh karena itu, banyak produsen yang memproduksi AC terlihat dari berbagai merek di pasaran.
Namun, saat ini produk AC yang beredar di dalam negeri lebih banyak berasal dari luar atau impor. Utamanya dari China yang diperkirakan telah menguasai 80% pasar AC di tanah air.
VP Panasonic Manufacturing Indonesia Daniel Suhardiman mengatakan, ada beberapa penyebab kenapa AC dari China mendominasi pasar dalam negeri. Pertama, karena aturan perdagangan internasional yang menghilangkan hambatan baik tarif maupun non tarif bagi produk manufaktur masuk ke Indonesia.
"Ini bukan saja tahun ini, tapi tahun-tahun sebelumnya juga sudah terjadi dengan liberalisasi tentu saja tidak ada lagi hambatan tarif bagi AC impor untuk datang ke Indonesia," ujarnya kepada CNBC Indonesia seperti ditulis, Minggu (13/3/2022).
Menurutnya, skema liberalisasi perdagangan ini dimanfaatkan dengan baik oleh pemerintah dari negara luar tersebut. Di mana, diberikan tambahan pemotongan pajak ekspor bagi produsen yang melakukan ekspor ke negara lain, sedangkan di Indonesia tidak ada.
"Yang menjadi masalah adalah bukan liberalisasinya tetapi menggunakan skema perdagangan liberal ini, banyak negara khususnya China, ini pemerintahnya sangat smart. Khususnya untuk AC, yang saya dengar, bagi AC yang diekspor dari China ini mendapatkan yang namanya rebate, yakni tax rebate export yang nilainya hingga 17%," jelasnya.
Dengan demikian, maka harga AC yang diimpor dari China tentu lebih murah dibandingkan produksi dalam negeri. Jadi tidak heran banyak masyarakat lebih memilih AC dari China.
"Nah kalau kita bersaing dengan produk seperti itu tentu saja dalam kompetisi harga ini akan sangat sulit bagi industri dalam negeri," pungkasnya.
(miq/miq)