Zelensky Minta Wali Kota Melitopol Segera Dibebaskan
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meminta kepada pihak Rusia untuk segera melepaskan Wali Kota Melitopol Ivan Fedorov, yang ditahan sekelompok orang bersenjata.
"Kemarin penjajah menculik Wali Kota Melitopol, publik menuntut pembebasannya," kata Zelensky dalam sebuah video, dikutip dari CNN Internasional, Sabtu (12/3/2022).
"Tuntutan kami sederhana, segera bebaskan."
Tak lama setelah penahanan Fedorov, Jaksa Wilayah Luhansk yang didukung oleh Rusia, mengklaim bahwa wali kota telah melakukan pelanggaran terorisme dan sedang diselidiki.
Zelensky juga mengaku sudah berbicara dengan para pemimpin Prancis, Jerman, dan Israel untuk membebaskan Wali Kota Fedorov.
Sebelumnya, ratusan orang melakukan unjuk rasa di luar Balai Kota Melitopol Ukraina Selatan, pasca penangkapan Wali Kota Ivan Fedorov oleh pasukan Rusia, Jumat kemarin (11/3/2022).
"Kebebasan untuk Wali Kota Fedorov," teriakan massa, seperti yang dilansir dari CNN Internasional dari sebuah video pendek di laman Facebook TV pemerintahan Ukraina, Sabtu (12/3/2022).
Dari siaran itu dilaporkan lebih dari 2.000 orang berbondong-bondong ke gedung itu untuk menuntut pembebasan pejabat itu.
Pasukan Rusia sendiri sudah menduduki Melitopol dalam beberapa hari setelah aksi serangan Rusia yang dimulai pada akhir Februari. Namun aksi protes sporadis terjadi setelah wali kota itu ditangkap.
Ini terlihat setelah Fedorov dalam video dibawa pergi dari gedung pemerintah di kota oleh orang-orang bersenjata. Tidak lama kemudian jaksa wilayah Luhansk yang didukung Rusia mengklaim bahwa wali kota telah melakukan pelanggaran terorisme dan sedang diselidiki.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sendiri sebelumnya menyebut penangkapan Fedorov sebagai kejahatan terhadap demokrasi.
Wali Kota Melitopol Ivan Fedorov dikenal sebagai salah satu orang yang berani membela Ukraina dan masyarakat kotanya.
(vap/vap)