Benarkah Tak Ada Ruang Bagi Rusia-Ukraina Berdamai?

Intan Rakhmayanti, CNBC Indonesia
Sabtu, 12/03/2022 12:10 WIB
Foto: ilustrasi Map Ukraina (Edward Ricardo/ CNBC Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tidak ada jalur diplomatik yang terlihat untuk perang Rusia dan Ukraina.

Memasuki pekan ketiga serangan militer Rusia, para pejabat AS dan Eropa memiliki sedikit optimisme bahwa jalur diplomatik dapat memberikan jalan keluar dari konflik yang terjadi saat ini.


Namun, pembicaraan antara diplomat Ukraina dan Rusia minggu ini tidak menghasilkan kemajuan.

Jalur evakuasi yang seharusnya aman ke luar negeri telah berulang kali diperebutkan. Begitu juga dengan korban tewas warga sipil yang terus meningkat. Pada akhir minggu kedua invasi, kedua belah pihak malah saling tuduh atas penggunaan senjata kimia.

Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan ada kemajuan positif tertentu dalam negosiasi dengan Ukraina.

Namun para pejabat, diplomat AS dan Eropa yang berbicara kepada CNN Internasional, semuanya menyatakan skeptisisme tentang pemilihan jalur diplomatik atas keadaan saat ini.

Sebab mereka merasa, tidak ada tindakan Putin yang menunjukkan bahwa pemimpin Rusia itu siap untuk menempuh jalur diplomatik untuk mengakhiri perang.

Dampak Sanksi

AS dan sekutunya telah memberlakukan sanksi yang melumpuhkan Rusia sebagai tanggapan atas invasinya ke Ukraina.

Presiden AS Joe Biden terus berhubungan dengan para pemimpin Eropa serta Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Tetapi para pejabat AS secara pribadi telah mengakui bahwa mereka tidak percaya bahwa sanksi-sanksi ini akan mengubah pemikiran Putin.

Banyak dari para ahli yang tidak percaya bahwa kekalahan Rusia di Ukraina juga akan mengubahnya.

Pemerintahan Biden menolak menempatkan dirinya di belakang setiap kejadian yang terlibat dalam upaya awal untuk menengahi solusi demi mengakhiri krisis Ukraina.

Para pejabat AS mengatakan mereka belum melihat kemajuan nyata di skenario damai mana pun dan terus memandang Ukraina dan Rusia sebagai satu-satunya pihak yang dapat mendorong perdamaian.

"Berbagai negara yang berbeda dapat mencoba membentuk hal-hal yang mereka inginkan, tetapi pada akhirnya, ini kemungkinan akan bermuara pada apa yang bersedia diterima oleh Presiden Zelensky dan apa yang bersedia diterima oleh Presiden Putin," kata seorang senior. pejabat Departemen Luar Negeri.


(cha/cha)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Rusia Klaim Rebut Desa di Dnipropetrovsk, Ukraina Membantah!