Kena Sanksi Barat, Pebisnis Rusia Antre Buka Akun Bank China
Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan Rusia dilaporkan sedang beramai-ramai membuka rekening bank di perusahaan perbankan China. Hal ini untuk menghindari sanksi keuangan yang diterapkan pascaserangan Rusia ke Ukraina.
Dalam laporan sebuah cabang bank China di Moskow, mereka mengatakan ada peningkatan hingga ratusan perusahaan yang membuka akun di bank mereka. Mereka juga mulai membuka akun dalam mata uang yuan.
"Selama beberapa hari terakhir, 200-300 perusahaan telah mendekati kami, ingin membuka rekening baru," kata seorang pekerja bank pemerintah China, kepada Reuters dikutip Rabu, (9/3/2022).
Hal ini juga dikonfirmasi oleh seorang pengusaha yang aktif berbisnis di antara China dan Rusia. Ia menyebut yuan dan perusahaan perbankan China hingga saat ini masih terbuka untuk berbisnis.
"Ini logika yang cukup sederhana. Jika Anda tidak dapat menggunakan dolar Amerika Serikat (AS), atau euro, dan AS maupun Eropa berhenti menjual banyak produk kepada Anda, Anda tidak memiliki pilihan lain selain beralih ke China. Tren ini tidak dapat dihindari," ujarnya.
Sebelumnya, negara-negara Barat telah membekukan Rusia dari penggunaannya di sistem keuangan internasional SWIFT. Ini dilakukan semata-mata untuk menekan Presiden Vladimir Putin untuk menghentikan serangannya.
Selain sanksi keuangan, blok negara yang dikomandoi AS itu juga menjatuhkan sanksi pembekuan aset dan juga pelarangan penjualan migas dari wilayah Moskow.
(tps/luc)