Risiko Harga Naik, Bahan Baku Baterai EV Bisa Tak Pakai Nikel

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
09 March 2022 18:55
RI Larang Ekspor, Harga Nikel Bakal Tembus US$ 20.000/ton
Foto: RI Larang Ekspor, Harga Nikel Bakal Tembus US$ 20.000/ton

Jakarta, CNBC Indonesia - Pengusaha nikel saat ini mulai mengkhwatirkan kenaikan ekstrem harga nikel yang saat ini menembus US$ 100.00 per ton. Dengan melesatnya harga nikel itu, pengusaha nikel was-was bahan baku baterai kendaraan listrik (EV) akan bergeser dari nikel ke logam lain yang lebih murah.

Direktur Utama PT Tritan Metals & Mineral Tbk, Widodo Sucipto menjelaskan kenaikan harga nikel saat ini belum berdampak signifikan terhadap pengusaha nikel. Dan diperkirakan harga yang tinggi ini hanya bersifat sementara.

"Menurut saya harga nikel yang normal berkisar Rp 20.000 hingga Rp 30.000 (per ton), itu merupakan harga sebetulnya dari nikel yang wajar. Dan mungkin akan menuju harga sewajarnya dalam satu hingga dua bulan ke depan," jelas Widodo kepada CNBC Indonesia, Rabu (9/3/2022).

Kenaikan harga nikel ini, menurut Widodo memang akan menguntungkan bagi pengusaha, namun diperkirakan tidak akan berlangsung lama karena permintaan akan turun, bahkan menjadi kecil karena tidak bisa memasarkan hasil dari industri hilir dari industri nikel ini.

Kendati demikian, jika harga nikel yang saat ini telah menembus di harga US$ 100.000 per ton secara berkepanjangan, para produsen kendaraan baterai listrik yang menggunakan nikel kelas satu sebagai bahan baku, akan megalihkan ke bahan baku yang kualitasnya lebih rendah dan lebih murah.

"Kalau ini terus terjadi US$ 100.000 per ton, mungkin pemakaian dari nikel class one untuk baterai EV mungkin akan berganti ke logam-logam yang lebih murah atau lebih berefek kecil. Jadi ini cukup berisiko juga bagi produsen nikel kalau harga bertahan di atas," tuturnya.

Sebagai gambaran, laju harga nikel dunia mengejutkan pasar setelah menguat 250% hanya dalam dua hari. Bahkan harganya mencapai US$ 100.000/ton, harga tertinggi sepanjang masa.

Nikel dunia memiliki dua jenis yaitu kelas 1 yang merupakan nikel murni 99,8% dan nikel kelas dua yang memiliki kadar pemurnian rendah.

Keduanya memiliki kegunaan berbeda. Nikel kelas 1 digunakan sebagai bahan baku baterai kendaraan listrik (EV). Sedangkan nikel kelas 2 adalah bahan baku untuk membuat baja nati karat (stainless steel).


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Percuma Harga Mahal, RKAB Tambang Nikel Banyak yang Tertahan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular