
5 Fakta Terkini Perang Rusia-Ukraina, Makin Ngeri?

Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia masih terus menyerang Ukraina hingga Rabu (9/3/2022) pagi waktu setempat. Serangan ini sudah memasuki hari ke-14.
Sejumlah media melaporkan pertempuran semakin intens di beberapa wilayah dan kota di negara yang dipimpin Presiden Volodymyr Zelensky itu. Berikut perkembangan terbaru dikutip dari CNN International:
AS Larangan Ekspor Minyak Rusia
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengumumkan larangan impor minyak, gas alam dan batu bara Rusia ke AS. Ini jadi langkah yang dia peringatkan dapat menyebabkan lonjakan harga gas.
Sementara Inggris mengatakan akan menghapus "impor minyak dan produk minyak Rusia pada akhir 2022" dan Uni Eropa (UE) mengatakan pihaknya berencana untuk memangkas impor gas Rusia hingga dua pertiga tahun ini dan menghapus ketergantungan sebelum 2030.
Biden Kirim Jet ke Polandia
AS mengirim dua baterai rudal Patriot ke Polandia sebagai "penempatan defensif" untuk melawan potensi ancaman terhadap sekutu AS dan NATO, menurut juru bicara Komando Eropa AS.
Sebelumnya, Pentagon menolak proposal Polandia untuk mentransfer jet tempur MiG-29 ke AS untuk pengiriman ke Ukraina, menyebutnya tidak "dapat dipertahankan."
Ukraina Minta Bantuan Inggris
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berbicara kepada House of Commons Inggris dan mendesak anggota parlemen untuk memperkuat sanksi terhadap Moskow.
"Kami akan berjuang sampai akhir di laut, di udara. Kami akan terus berjuang untuk tanah kami, berapa pun biayanya," kata Zelensky, mengutip pidato masa perang terkenal mantan Perdana Menteri Inggris Winston Churchill.
Gencatan Senjata
Rusia mengatakan siap untuk menyediakan koridor evakuasi dari Kyiv, Chernihiv, Sumy, Kharkiv dan Mariupol, bersama dengan kota-kota lain yang dinegosiasikan dengan pihak Ukraina. Usulan gencatan senjata muncul ketika Menteri Luar Negeri Ukraina mengatakan pasukan Rusia menyandera 300.000 warga sipil di kota selatan Mariupol dan mengatakan seorang anak meninggal karena dehidrasi.
Rusia menyebut gencatan senjata telah dimulai pukul 10.00 waktu Moskow hari ini. Namun Ukraina mengatakan "sulit untuk mempercayai penjajah" setelah Rusia mengumumkan hal itu.
McDonald's hingga Starbucks Stop Bisnis di Rusia
McDonald's dan Starbucks menjadi bisnis asal Barat terbaru yang menutup operasi di Rusia. Mereka mengikuti jejak Coca-Cola dan PepsiCo, yang juga menarik beberapa produk dari negara tersebut belum lama ini.
(tfa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hubungan Rusia-Ukraina Memanas, Putin Diawasi Ketat