Minyak Nanjak, Subsidi BBM Bengkak, Pertamax Cs Naik Harga?

Maesaroh, CNBC Indonesia
09 March 2022 12:49
SPBU Pertamina
Foto: SPBU Pertamina (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Pembengkakan subsidi BBM menjadi cerita berulang tiap tahun, terutama periode sebelum 2015. Kenaikan ICP, pelemahan rupiah, atau over kuota biasanya menjadi faktor pendorongnya.

Sebagai catatan, sebelum tahun 2015 harga BBM premium ditetapkan pemerintah sehingga pemerintah akan menanggung semua penggunaan BBM jenis tersebut meskipun kuotanya membengkak, harga ICP melonjak, atau nilai tukar rupiah melemah. Total realisasi subsidi BBM dan Elpiji 3 kg pada periode 2011-2021 mencapai Rp 1.248,22 triliun, lebih tinggi daripada alokasinya sebesar yang ditetapkan Rp 1.111,9 triliun.

Pada tahun 2011-2021,rata-rata realisasi ICP ada di kisaran US$73,18/barel sementara nilai tukar rupiah Rp 12,532/US$

Sepanjang 2011-2021 atau dalam 11 tahun terakhir, hanya tiga kali realisasi subsidi BBM tidak melebihi alokasi APBN yaitu pada 2014, 2015, dan 2019. Pada 2011-2013, pembengkakan subsidi BBM rata-rata mencapai 26% per tahun.

Pembengkakan terbesar terjadi pada 2012 di mana realisasinya mencapai Rp 211,9 triliun, sementara alokasinya hanya Rp 137,4 triliun. Saat itu, realisasi ICP menembus US$ 112,7/barel sementara nilai tukar rupiah di Rp 9.384/US$. Jauh dari yang ditetapkan dalam APBN-P 2012, di mana asumsi ICP adalah US$ 105/barel dan nilai tukar sebesar Rp 9.000/US$. Pada tahun tersebut harga minyak mentah melambung karena booming commodity hingga nyaris menyentuh US$ 130/barel.

Realisasi subsidi BBM yang jauh di bawah alokasi terjadi pada 2019 di mana harga minyak mentah jatuh. Pada tahun 2019, realisasi ICP ada di angka US$62/barel sementara nilai tukar ada di Rp 14.146/US$. Dalam APBN 2019, ICP ditetapkan US$ 70/barel sementara nilai tukar Rp 15.000/US$.

Dengan pergerakan ICP mendekati ke level 2012, maka perlu diwaspadai lonjakan subsidi BBM pada tahun ini yang bisa membebani APBN serta Pertamina. Jika keuangan pemerintah dan Pertamina tidak kuat lagi, maka bisa dipastikan harga BBM harus naik. Kalau tidak, maka kas negara dan Pertamina bakal jebol.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(mae/mae)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular