
Potret Terbaru Ukraina "di Acak-acak Rusia", Jutaan Mengungsi
Gelombang masyarakat Ukraina yang mengungsi untuk menyelamatkan diri dari serangan Rusia mencapai dua juta orang, dengan mayoritas perempuan, anak, dan lansia.

Relawan membagikan makanan kepada orang-orang yang melintasi perbatasan dari Ukraina ke Polandia, setelah melarikan diri dari serangan Rusia ke Ukraina, di pos pemeriksaan perbatasan di Medyka, Polandia, Selasa (8/3/2022). Badan pengungsi PBB, UNHCR mengatakan bahwa saat ini jumlah pengungsi yang melarikan diri dari Ukraina telah menembus angka 2 juta jiwa. (REUTERS/Fabrizio Bensch)

Pengungsi ini memilih untuk mengevakuasi dirinya lantaran intensitas serangan Rusia yang masih belum menurun. (AP/Visar Kryeziu)

"Hari ini arus keluar pengungsi dari Ukraina mencapai dua juta orang," terang Kepala UNHCR, Filippo Grandi, dalam cuitan akun Twitternya. (REUTERS/Kai Pfaffenbach)

Angka ini sendiri didapatkan dengan merunut arus pelarian dari negara itu sejak 24 Februari lalu. (REUTERS/Yara Nardi)

Grandi sebelumnya menyebut bahwa ini merupakan arus yang jauh lebih cepat dibandingkan pengungsi dari Suriah. Badan PBB itu menyebut di Suriah angka pengungsi menembus 1 juta dalam waktu 3 bulan. (AP Photo/Markus Schreiber)

"Ini adalah krisis pengungsi tercepat yang pernah kami lihat di Eropa sejak akhir Perang Dunia Kedua," kata Kepala UNHCR Filippo Grandi kepada Reuters Sabtu lalu saat angka pengungsi masih berada di level 1,5 juta. (REUTERS/Yara Nardi)

Sementara itu, pertempuran masih terus terjadi di kota-kota besar Ukraina. Pasukan Rusia dilaporkan terus menggempur beberapa kota besar tersebut sebagai batu pijakan untuk lebih cepat mengepung ibu kota Kyiv. (REUTERS/Yara Nardi)

Terbaru, pasukan Rusia dilaporkan telah berhasil mengepung wilayah sekitaran Kyiv. Bahkan, walikota wilayah penyangga Hostomel, Yuriy Prylypko, dikabarkan telah terbunuh saat membagikan makanan roti untuk para warga yang berada di penampungan.(AP/Visar Kryeziu)

Hampir semua pengungsi adalah perempuan, anak-anak, dan orang tua yang bergerak ke Polandia, Moldova, dan negara-negara tetangga, atau ke wilayah yang mereka memiliki keluarga atau kerabat. (REUTERS/Fabrizio Bensch)