Mayat Bergelimpangan di Ukraina Gegara Serangan Militer Rusia
Prajurit Ukraina mencoba membantu orang-orang yang terluka akibat serangan militer Rusia di kota Irpin, Ukraina, Minggu (6/3/2022). Irpin menjadi lokasi penembakan intensif oleh militer Rusia dalam beberapa hari terakhir (AP Photo/Andriy Dubchak)
Wali Kota Irpin, Oleksandr Markushyn, mengatakan bahwa pasukan Rusia melepaskan tembakan ke arah warga yang sedang menyeberangi jembatan untuk evakuasi. (AP Photo/Andriy Dubchak)
Setidaknya delapan warga sipil di Kota Irpin yang terletak di dekat Ibu Kota Ukraina, Kyiv, tewas karena ditembaki pasukan Rusia saat sedang berupaya evakuasi pada Minggu (6/3). "Satu keluarga tewas di depan mata saya, dengan dua anak kecil dan dua orang dewasa tewas," ujar Markushyn melalui akun media sosial Telegram pribadinya. (AP Photo/Diego Herrera Carcedo)
Peristiwa itu terekam dalam sejumlah video yang tersebar di jejaring sosial. Dalam video-video itu, terlihat warga sipil tengah bergerak melalui pos pemeriksaan. Tak lama setelah itu, terjadi sebuah ledakan di tempat penyeberangan. Ledakan itu diduga akibat tembakan mortir pasukan Rusia. (AP Photo/Diego Herrera Carcedo)
"Irpin dalam keadaan perang. Irpin tidak menyerah. Beberapa bagian Irpin memang direbut Rusia, tapi beberapa bagian Irpin lainnya masih berjuang dan tak menyerah," ucap Markushyn. (AP Photo/Diego Herrera Carcedo)
Selain di Irpin, seorang warga sipil tewas di dalam mobilnya usai serangan roket militer Rusia di Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, Minggu (6/3/2022). Rusia memang dilaporkan terus melepaskan tembakan untuk mengalangi proses evakuasi warga sipil, termasuk di Mariupol. Penembakan tetap terjadi meski Rusia dan Ukraina menyepakati gencatan senjata di Mariupol dan Volnovkha. (AP Photo/Andrew Marienko)
Kesepakatan gencatan senjata di kedua kota itu disepakati pada Sabtu (5/3). Berdasarkan perjanjian itu, seharusnya Rusia memberikan kesempatan bagi penduduk di dua kota tersebut untuk mengungsi. (AP Photo/Diego Herrera Carcedo)
Namun, tak lama setelah kedua negara mencapai mufakat, Rusia dilaporkan masih terus menggempur kedua kota tersebut, bahkan menembaki warga sipil yang sedang mengevakuasi diri. Perang di Ukraina pun kian panas. Hingga kini, Perserikatan Bangsa-Bangsa melaporkan 360 warga sipil tewas akibat gempuran Rusia, sementara layanan darurat Ukraina mengklaim korban tewas sudah mencapai 2.000 jiwa. (AP Photo/Andrew Marienko)
