Internasional

World War 3 Sudah Meletus, Negara Ini Jadi Juru Selamatnya!

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
Selasa, 08/03/2022 08:01 WIB
Foto: AP/Mark Schiefelbein

Jakarta, CNBC Indonesia - Investor dan miliuner asal Amerika Serikat (AS) Bill Ackman menyebut Perang Dunia III (World War 3) sudah meletus, karena Rusia dan Ukraina. Ia pun berpendapat bahwa kunci untuk mengakhiri semuanya ada di tangan China.

"Satu-satunya cara optimis yang bisa saya lihat dari perang ini adalah agar China turun tangan, menengahi gencatan senjata dan melakukan penyelesaian nyata," katanya dikutip dari CNBC International Selasa (8/3/2022).


"Dalam penyelesaian, Ukraina bisa setuju bahwa mereka tidak akan pernah bergabung dengan NATO. Rusia, pada gilirannya, dapat menarik diri dan sanksi dapat dibatalkan," tambahnya.

China, sekutu ekonomi dan strategis Rusia, hingga saat ini belum memberlakukan sanksi apa pun terhadap Kremlin atau mengkategorikan serangannya ke Ukraina sebagai invasi. Namun, Beijing telah menyerukan diplomasi dan diakhirinya permusuhan di Ukraina.

Hal senada juga dikatakan ekonom Stephen Roach di media yang sama. Ia mengatakan China "memegang kartu truf" dalam mengejar kesepakatan damai antara Rusia dan Ukraina.

"Hanya ada satu orang di dunia, saya pikir, yang memiliki pengaruh atas Vladimir Putin. Dan, itu (Presiden China) Xi Jinping," kata Roach.

Sebelumnya Ackman berpendapat Perang Dunia III sudah terjadi karena Rusia vs Ukraina meski banyak yang tidak menyadarinya. Kegagalan Barat menghentikan pendudukan Rusia sebelumnya seperti di Krimea atau Georgia menjadi penyebab.

Ini memberikan keberanian ke Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mengambil lebih banyak langkah. Memang, Barat sudah mengendalikan diri dengan hanya memasok senjata ke Ukraina sebagai upaya membantu peperangan di darat tanpa terlibat langsung.

Namun, ini perlu diwaspadai karena Putin bisa terprovokasi. Putin, kata dia, bisa mengeluarkan nuklir.

"Lalu apa yang kita lakukan ketika (Putin) menginginkan lebih?" tanya Ackman dalam cuitannya.

"Ancaman nuklir tidak berbeda ketika dia mengambil negara berikutnya, apakah itu bagian dari NATO atau bukan. Dan, pada saat itu kita secara strategis lebih buruk."

Ackman sendiri merupakan CEO Pershing Square Capital. Sebelumnya, ia menyerukan penguncian nasional selama 30 hari dan memperingatkan bahwa "neraka akan datang" dalam sebuah wawancara dengan CNBC saat berbicara terkait virus corona 2020 lalu.


(tfa/tfa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Fokus Keselamatan, China Larang Mode Mengemudi Satu Pedal