Ini 20 Perusahaan Raksasa Dunia yang Angkat Kaki dari Rusia
Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah perusahaan raksasa dunia menghentikan operasi mereka di Rusia. Hal ini imbas dari dampak sanksi Barat ke Rusia.
Siapa saja? Berikut rangkumannya:
1. H&M
H&M Group (HNNMY) menghentikan sementara semua penjualan di Rusia sejak Rabu lalu. "Kami sangat prihatin dengan perkembangan tragis di Ukraina, dan berdiri bersama semua orang yang menderita," tulis perusahaan tersebut dalam pernyataan resmi.
Toko pakaian raksasa di Ukraina pun telah ditutup karena masalah keamanan. Menurut situs perusahaan, H&M Group tercatat memiliki 168 toko di Rusia pada November lalu.
2. IKEA
IKEA menutup 17 toko mereka di Rusia. Perusahaan ritel perabot rumah tangga mengatakan peperangan di Ukraina sangat berdampak pada rantai pasokan di kawasan itu. Tak hanya Rusia, IKEA turut menangguhkan operasional di Belarus yang merupakan sekutu Rusia.
"Ini (konflik Rusia-Ukraina) mengakibatkan gangguan pada rantai pasokan dan kondisi pasar," tulis pernyataan IKEA.
Sebanyak 15 ribu pekerja akan terdampak dari penghentian operasional di Rusia dan berjanji akan tetap membayar upah belasan ribu karyawannya itu untuk jangka pendek.
"Ambisi grup perusahaan adalah jangka panjang dan kami telah mengamankan pekerjaan dan stabilitas pendapatan untuk waktu dekat dan memberikan dukungan kepada mereka dan keluarga mereka di wilayah tersebut," kata IKEA.
3. Nike
Perusahaan sepatu Nike menutup toko di Rusia. Keputusan itu dikeluarkan setelah pembatasan perdagangan akibat invasi Rusia ke Ukraina.
Mengutip Reuters, manajemen Nike mengaku bisnis mereka sangat terganggu oleh krisis di Ukraina. "Mengingat situasi yang berkembang pesat, dan meningkatnya tantangan dalam menjalankan bisnis kami, Nike akan menghentikan operasi di Rusia," kata manajemen.
4. Mastercard
Mastercard memblokir sejumlah institusi keuangan Rusia dari jaringan transaksinya. Hal ini sesuai sanksi yang dijatuhkan Amerika Serikat dan sejumlah negara lainnya atas invasi Rusia ke Ukraina.
Perusahaan prinsipal pembayaran asal AS itu tidak menyebut lembaga apa saja yang dibatasi. Tetapi mereka akan terus bekerja dengan regulator dalam upaya tersebut.
Direktur Utama Mastercard Michael Miebach mengatakan perusahaan mereka saat ini berada dalam kondisi waspada tinggi terhadap serangan dunia maya yang muncul saat konflik antara Rusia dan Ukraina. "Invasi oleh pasukan militer Rusia selama seminggu terakhir telah menghancurkan rakyat Ukraina," terang Miebach.
Mastercard juga berjanji untuk menyumbangkan US$2 juta (setara Rp28,7 miliar; asumsi kurs Rp14.384 per dolar AS) untuk bantuan kemanusiaan bagi Ukraina. Dia mengatakan perusahaan akan mendistribusikan dana melalui Palang Merah, Save the Children dan dana bantuan karyawannya sendiri untuk bantuan kemanusiaan.
5. Visa
Mengikuti langkah Mastercard, perusahaan juga mengatakan bahwa pihaknya akan menghentikan operasi di Rusia. Kartu tak akan bisa digunakan di dalam Rusia, begitu pula sebaliknya.
6. Ford
Ford mengumumkan menghentikan operasinya di Rusia. Pembuat mobil AS ini memiliki 50% saham di Ford Sollers, perusahaan patungan yang mempekerjakan setidaknya 4.000 orang dan dibagi kepemilikan dengan perusahaan Rusia Sollers.
Meski begitu, mereka tetap mengoperasikan pabrik besar di tiga kota Rusia, yakni St. Petersburg, Elabuga, dan Naberezhnye Chelny. Lewat pernyataan resmi, perusahaan mengaku telah secara signifikan menghentikan operasinya di Rusia dalam beberapa tahun terakhir, serta memiliki kontingen kuat dengan warga negara Ukraina yang bekerja di Ford di seluruh dunia.
7. Toyota
Menyusul Ford, Toyota mengumumkan akan berhenti sementara membuat dan mengimpor mobil di Rusia sampai pemberitahuan lebih lanjut. Alasannya karena gangguan rantai pasokan.
"Seperti semua orang di seluruh dunia, Toyota mengamati perkembangan yang sedang berlangsung di Ukraina dengan perhatian besar terhadap keselamatan rakyat Ukraina dan berharap untuk kembali dengan aman ke perdamaian sesegera mungkin," kata Toyota dalam sebuah pernyataan resmi.
8. Volkswagen
Perusahaan manufaktur mobil Jerman Volkswagen juga menghentikan produksi kendaraan di Rusia dan akan segera berhenti mengekspor mobil ke pasar Rusia.
"Grup Volkswagen telah menerima berita tentang perang di Ukraina dengan sangat cemas dan kaget, keputusan ini berlaku untuk lokasi produksi Rusia di Kaluga dan Nizhny Novgorod,"kata pembuat mobil itu.
Halaman 2>>
(sef/sef)