
Badan Nuklir Dunia Respons Serangan Rusia ke PLTN Ukraina

Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia dilaporkan menyerang pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) terbesar Eropa yang berada di Ukraina, Zaporizhzhia. Hal ini sempat mengundang kepanikan.
Namun Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengatakan bahwa serangan Rusia itu tidak mengenai alat-alat vital. Hal merujuk data yang disampaikan oleh pihak Ukraina.
"Ukraina mengatakan peralatan 'penting' di pembangkit nuklir tidak terpengaruh oleh kebakaran," ujar lembaga yang berpusat di Austria itu dikutip AFP, Jumat (4/3/2022).
PLTN Zaporizhzhia sendiri merupakan PLTN terbesar di benua Eropa. Pembangkit ini memiliki enam unit daya yang menghasilkan sebanyak 40-42 miliar kWh listrik.
Sementara itu, Ukraina sendiri merupakan negara tempat terjadinya ledakan pembangkit Listrik Chernobyl tahun 1986 silam. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa niat Rusia melakukan serangan ke Zaporizhzhia adalah untuk mengulangi bencana nuklir itu.
Bila ini terjadi, Menteri Luar Negeri Ukrana Dmytro Kuleba mengatakan dampaknya akan 10 kali lebih parah dibandingkan apa yang terjadi di Chernobyl. "Rusia ingin 'mengulangi' Chernobyl," ramal Zelensky.
(tps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Breaking News: Rusia Serang Pembangkit Nuklir Terbesar Eropa
