Biden Sebut Putin Diktator, Rusia Bakal Makin Diisolasi
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden kembali mengecam Presiden Rusia Vladimir Putin. Ini diutarakannya di pidato kenegaraan perdana di depan Kongres AS, Selasa (1/3/2022) malam waktu setempat.
Ia menyebut Putin sebagai diktator. Ia pun berjanji Putin akan semakin terisolasi.
"Seorang diktator Rusia, yang menginvasi negara asing, menimbulkan kerugian di seluruh dunia. (Padahal) dalam pertempuran antara demokrasi dan otokrasi, demokrasi sedang bangkit saat ini, dan dunia jelas memilih sisi perdamaian dan keamanan," katanya sebagaimana dikutip AFP.
"Putin sekarang terisolasi dari dunia lebih dari sebelumnya... Dia tidak tahu apa yang akan terjadi dalam hal hukuman dan hukuman ekonomi," tambahnya.
Sebelumnya, dalam kesempatan sama, ia menyebut Putin memang telah merencanakan agresi militer Rusia ke Ukraina. Ia menyebut serangan Rusia ke Ukraina bukalah sesuatu yang terjadi karena diprovokasi.
"(Putin) mengira dia bisa memecah bêla kita di sini," kata Biden.
"Tapi Putin salah. Kami siap."
Sementara itu AS kembali memberi sanksi baru ke Rusia. Negara itu melarang semua penerbangan dari Negeri Beruang Merah.
Sebelumnya, dikutip dari CNBC International, Rusia juga dikeluarkan dari dari jejaring informasi perbankan internasional yang dikenal sebagai SWIFT (Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication). SWIFT merupakan jaringan pengiriman pesan yang digunakan oleh bank dan lembaga keuangan lainnya untuk mengirim dan menerima informasi transaksi dengan cepat dan aman.
Sistem ini juga yang berada di balik sebagian besar transaksi pembayaran dan pengiriman dana internasional. SWIFT kini sudah mengkoneksikan lebih dari 11 ribu institusi keuangan di lebih dari 200 negara sehingga transaksi keuangan antar negara dapat dilaksanakan.
(sef/sef)