
Warning Pentagon AS: Rusia Masih Mengincar Ibu Kota Kyiv

Jakarta, CNBC Indonesia - Militer Amerika Serikat (AS) atau Pentagon mengatakan Kremlin masih menginginkan pasukan Rusia untuk merebut ibu kota Kyiv, meski Ukraina terus memberikan perlawanan keras.
"Kami memiliki setiap indikasi bahwa mereka masih ingin mengambil Kyiv, bahwa mereka maju di lapangan dan berusaha untuk lebih dekat," kata seorang pejabat senior Pertahanan, yang berbicara dengan syarat anonim, dikutip dari CNBC International, Selasa (1/3/2022).
Pergerakan Rusia di ibu kota Ukraina melambat, tetapi ada pasukan kira-kira berjarak 25 kilometer (16 mil) di luar kota. Pejabat itu memperingatkan bahwa jarak hanyalah perkiraan, dan pergerakan di lapangan dapat berubah sewaktu-waktu.
"Kami menduga mereka ingin terus bergerak maju dan mencoba mengepung kota (Kyiv) dalam beberapa hari mendatang," kata pejabat itu. "Mereka belum ada di sana, itu belum terjadi, tetapi tampaknya itulah yang mereka minati."
Sementara penilaian terbaru yang dipublikasikan oleh Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan bahwa Ukraina masih mengontrol tidak hanya Kyiv tetapi juga Kharkiv dan Chernihiv, tempat pertempuran brutal beberapa hari terakhir.
"Meskipun upaya terus-menerus untuk menekan rincian konflik dari penduduk Rusia, Angkatan Bersenjata Rusia untuk pertama kalinya dipaksa untuk mengakui korban yang menderita," kata kementerian Inggris.
Kementerian Luar Negeri Ukraina mengklaim bahwa pasukan invasi Rusia sejauh ini telah kehilangan 4.500 personel, hampir 200 tank dan hampir 60 pesawat, setengah dari mereka adalah helikopter per Senin (28/2/2022).
Sebelumnya, Pejabat Pertahanan AS menjelaskan bahwa Rusia mulai menargetkan kemampuan pertahanan rudal Ukraina sejak dini, tetapi "pada hari kelima, Ukraina memiliki kemampuan pertahanan udara dan rudal yang signifikan."
Komando dan kontrol Ukraina juga masih utuh, kata pejabat itu. Selain pemadaman intermiten, komunikasi masih tersedia. Komando dan kontrol mengacu pada kemampuan Ukraina untuk mengkoordinasikan kekuatannya secara terpusat di seluruh negeri, terutama melalui sarana elektronik.
Pejabat itu menambahkan bahwa pasukan Rusia kemungkinan akan terus menargetkan kemampuan udara dan rudal Ukraina.
AS, Uni Eropa dan masing-masing negara anggota UE juga telah menjanjikan lebih banyak pengiriman persenjataan ke Ukraina termasuk rudal anti-pesawat dan rudal anti-tank.
(tfa/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pentagon Ramal Perang Putin-Zelenskyy Makin Panas
