FOTO

Pasar Kosong Melompong, Efek Pedagang Daging Mogok Jualan!

CNBC Indonesia/Tri Susilo, CNBC Indonesia
Selasa, 01/03/2022 20:05 WIB

Para pedagang daging ada yang melakukan aksi mogok massal selama lima hari karena protes harga naik tinggi.

1/6 Pedagang Daging Sapi Mogok (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Suasana kios penjual daging sapi yang tidak ada aktivitas jual beli di Pasar Slipi, Jakarta, Selasa (1/3/2022). Seluruh pedagang daging sapi di lantai 2 tersebut melakukan aksi mogok masal selama lima hari yang terhitung mulai dari (28/2/2022). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

2/6 Pedagang Daging Sapi Mogok (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Aksi mogok berjualan akibat lonjakan daging sapi yqng mencapai Rp. 140.000 per kilogram. Menurut pedagang, Suratno (48) "kenaikan harga daging sapi yang mencapai 27 persen membuat para pedagang daging kesulitan berjualan karena pembelinya menjadi sepi" jelasnya saat ditemui CNBC Indonesia. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

3/6 Pedagang Daging Sapi Mogok (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Pantauan dilokasi seluruh kios penjual daging sapi tutup dan lampu-lampu juga mati. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

4/6 Pedagang Daging Sapi Mogok (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Terlihat pakain pedagang daging sapi  digantung didalam kiosnya. "semua pedagang mudik ke kampung halaman masing-masing akibat lonjakan harga daging sapi" tambanya lagi.  (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

5/6 Pedagang Daging Sapi Mogok (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Mengutip CNBC Indonesia, kalangan pedagang mencurigai adanya masalah pada penjualan hingga proses distribusi daging sapi saat ini. Pasalnya, terjadi kenaikan harga meski permintaan tidak naik signifikan, bahkan cenderung turun akibat menurunnya daya beli masyarakat. Sekretaris Jenderal DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Sekjen DPP IKAPPI) Reynaldi Sarijowan menilai, Hari Raya atau momen besar harusnya menjadi panen untung bagi petani, pedagang, hingga peternak. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

6/6 Pedagang Daging Sapi Mogok (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Namun, ada peluang yang mendapatkannya hanya segelintir pihak. Menurut dia, bukan tidak mungkin muncul permainan kartel dari kelompok tertentu untuk mengatur ketersediaan stok dan penentuan harga. Sebab, memasuki momen bulan Ramadan dan Idul Fitri, dimana permintaan bakal naik signifikan. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)