
Penyebab Deflasi Februari: Harga Minyak Goreng & Telur Turun

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan deflasi 0,02% pada bulan lalu dibandingkan Januari 2022 (month-on-month/mtm). Sementara dibandingkan Februari 2021 (year-on-year/yoy), terjadi inflasi 2,06%. Inflasi tahun kalender (year-to-date/ytd) tercatat 0,54%.
Deflasi pertama sejak September 2021 tersebut didorong oleh penurunan harga bergejolak minyak goreng, telur ayam, daging ayam ras serta cabai rawit.
"Komponen harga bergejolak andil deflasi 0,25%," ungkap Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto dalam konferensi pers, Selasa (1/3/2022)
![]() BPS |
Beberapa komponen yang menahan laju deflasi adalah sewa rumah, sabun detergen bubuk dan cair serta upah asisten rumah tangga dan mobil serta emas perhiasan.
"Harga diatur pemerintah memberikan andil inflasi 0,03%, kenaikan bahan bakar RT, rokok kretek filter dan rokok putih," pungkasnya.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lapor, Pak Luhut! Sumatera Tak Ada Inflasi, Deflasi Semua