Penyebab Deflasi Februari: Harga Minyak Goreng & Telur Turun

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
01 March 2022 11:35
Halo Sahabat Data, hari ini (1/3), Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan: (1) Perkembangan Indeks Harga Konsumen Februari 2022 (2) Perkembangan Indeks Harga Perdagangan Besar Februari 2022, (3) Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah Februari 2022, (4) Perkembangan Pariwisata dan Transportasi Nasional Januari 2022, dan (5) Luas Panen dan Produksi Padi di Indonesia 2021 (Angka Tetap). (Tangkapan Layar Youtube)
Foto: Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan: (1) Perkembangan Indeks Harga Konsumen Februari 2022 (2) Perkembangan Indeks Harga Perdagangan Besar Februari 2022, (3) Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah Februari 2022, (4) Perkembangan Pariwisata dan Transportasi Nasional Januari 2022, dan (5) Luas Panen dan Produksi Padi di Indonesia 2021 (Angka Tetap). (Tangkapan Layar Youtube)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan deflasi 0,02% pada bulan lalu dibandingkan Januari 2022 (month-on-month/mtm). Sementara dibandingkan Februari 2021 (year-on-year/yoy), terjadi inflasi 2,06%. Inflasi tahun kalender (year-to-date/ytd) tercatat 0,54%.

Deflasi pertama sejak September 2021 tersebut didorong oleh penurunan harga bergejolak minyak goreng, telur ayam, daging ayam ras serta cabai rawit.

"Komponen harga bergejolak andil deflasi 0,25%," ungkap Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto dalam konferensi pers, Selasa (1/3/2022)

BPSFoto: BPS
BPS

Beberapa komponen yang menahan laju deflasi adalah sewa rumah, sabun detergen bubuk dan cair serta upah asisten rumah tangga dan mobil serta emas perhiasan.

"Harga diatur pemerintah memberikan andil inflasi 0,03%, kenaikan bahan bakar RT, rokok kretek filter dan rokok putih," pungkasnya.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lapor, Pak Luhut! Sumatera Tak Ada Inflasi, Deflasi Semua

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular